Jenazah ke-20 prajurit itu sudah dipulangkan ke Bujumbura, ibu kota ekonomi Burundi. Mereka jadi korban bentrokan sejak Senin lalu. Di antara yang tewas, ada seorang letnan kolonel plus tiga pengawal setianya. Mereka dilaporkan tewas Kamis malam akibat serangan drone di dataran Rusizi serangan yang datang tiba-tiba dan mematikan.
Sebuah sumber militer Burundi, yang enggan disebutkan namanya, mengklaim pihaknya juga memberi pukulan telak ke pasukan M23.
"Kami telah menyebabkan kerugian signifikan pada mereka dan berhasil membendung gerak maju mereka," ujar sumber tersebut.
Meski begitu, rincian lebih lanjut tentang korban di pihak M23 tidak diungkapkan. Pertempuran dilaporkan masih berlanjut hingga Sabtu kemarin. Suara tembakan dan ledakan masih terdengar di Kivu Selatan, mengisyaratkan bahwa jalan menuju perdamaian masih panjang dan berliku.
Artikel Terkait
Bupati Aceh Selatan Dipermasalahkan karena Umrah Saat Banjir Melanda
Menteri Hanif Tinjau Udara Tapanuli, Tiga Tambang Dihentikan Paksa
Wacana Koalisi Permanen Bahlil Dinilai Masih Imajinasi Semu
Israel Tembak Mati Ratusan Buaya di Tepi Barat, Dikhawatirkan Jadi Alat Sabotase