"Suami saya mengojek masyarakat (OAP) itu bawa parang," kenang Surip.
Rasa kehilangan itu semakin menjadi. "Saya sangat terpukul," katanya, suara mungkin tercekat. "Apalagi dua anak masih duduk di bangku SMP dan SD harus kehilangan sosok ayah."
Surip kemudian mengungkapkan detail lain yang membuatnya menyesal. Rupanya, sebelum kejadian, Bonesius sempat mampir sebentar ke rumah. Ia lalu berangkat lagi untuk mengantar penumpang yang sama menuju SP 7.
Sebagai seorang istri, nalurinya bertanya. "Lalu saya tanya dia, masyarakat itu sudah bayar kah," beber Surip.
Jawaban suaminya singkat. "Dia bilang belum." Itulah percakapan terakhir mereka.
Artikel Terkait
Capres Peru Selamat dari Tembakan di Tengah Keramaian Ibu Kota
Reuni 212 Berakhir, Massa Bubar di Tengah Malam
Habib Rizieq Serukan Revolusi Akhlak di Reuni 212, Soroti Ancaman Mafia hingga Presiden
Bencana Sumatera: 744 Jiwa Melayang, 3,3 Juta Jiwa Terhempas