Raperda KTR Cirebon Dikhawatirkan Bebani Pelaku Usaha Hotel & Restoran
DPRD Kabupaten Cirebon melalui Panitia Khusus Raperda Kawasan Tanpa Rokok (Pansus Raperda KTR) sedang mengejar target penyelesaian regulasi ini. Namun, sejumlah pasal dalam Raperda KTR Cirebon menuai kekhawatiran dari pelaku usaha sektor pariwisata.
PHRI Cirebon Soroti Beban Baru bagi Hotel dan Restoran
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cirebon, Ida Kartika, menyatakan bahwa pasal-pasal yang melarang total penjualan rokok, pemajangan, dan aktivitas merokok di hotel, restoran, serta tempat umum sejenisnya akan membebani pelaku usaha. Kekhawatiran utama adalah Raperda KTR ini justru akan menambah tekanan di saat sektor jasa dan pariwisata sedang berjuang untuk bertahan.
Okupansi Hotel Masih Rendah
Ida Kartika mengungkapkan kondisi riil sektor perhotelan di Cirebon. Okupansi hotel bahkan pada akhir minggu belum mampu menyentuh angka 50%. Kekhawatiran terbesarnya adalah Raperda KTR yang melarang merokok di tempat umum seperti hotel justru akan semakin mematikan sektor ini. Diperkirakan ada 25 hotel di Kabupaten Cirebon yang akan semakin tertekan dengan keberadaan pasal-pasal dalam Raperda KTR ini.
Artikel Terkait
Dana Pensiun Diprediksi Melesat, Tapi Tantangan Investasi Menanti di 2026
APBD DKI 2026 Dipangkas Rp10,54 Triliun, Fokus ke Sampah, Banjir, dan Kemacetan
Tanggap Darurat Sumatera Tak Libur Meski Tahun Baru Mendekat
APBD DKI 2026 Dipangkas Rp10,5 Triliun, Fokus ke Banjir dan Kemacetan