Di sebuah acara yang digelar di The Westin Jakarta, Selasa (25/11) lalu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendapat kejutan yang membanggakan. Ia menerima penghargaan detikcom Awards 2025, tepatnya sebagai Tokoh Pemberdaya Ekonomi Masyarakat Perkotaan. Sebuah pengakuan yang rasanya pas, melihat kerja kerasnya selama ini.
Di bawah kepemimpinannya, Surabaya memang menunjukkan taringnya. Pertumbuhan ekonominya tercatat 5,76 persen, angka yang tak main-main. Angka ini melampaui rata-rata Jawa Timur yang 4,93 persen, bahkan nasional yang hanya 5,03 persen. Tentu saja, ini bukanlah pencapaian yang datang tiba-tiba.
Eri Cahyadi dikenal dengan segudang program yang langsung menyentuh akar rumput. Ia tak hanya berwacana, tapi benar-benar turun tangan. Misalnya, lewat platform ePeken untuk mendongkrak pendapatan UMKM. Lalu ada bantuan modal usaha dan program padat karya yang berhasil menjangkau puluhan ribu kepala keluarga, tepatnya 35.638 KK. Program-program ini berjalan, dan hasilnya terlihat nyata.
Ia juga punya kebijakan yang tegas untuk mendongkrak produk lokal. Hotel dan rumah makan di Surabaya diwajibkan mengambil kebutuhan mereka dari produk dalam kota. Langkah ini langsung menciptakan pasar yang stabil bagi pelaku usaha lokal.
Tak berhenti di situ, perhatiannya juga tertuju pada ekonomi kreatif. Sudah 44 kampung tematik yang dikembangkan, menjadi wadah yang sempurna bagi UMKM lokal untuk tumbuh dan dikenal. Rencananya, ke depan setiap kecamatan akan memiliki pusat pengembangan ekonomi kreatifnya masing-masing. Visinya jelas: pemerataan.
Di sisi lain, Eri juga aktif mendorong penguatan filantropi.
Ia memberikan arahan kepada ASN di lingkungan Pemkot Surabaya untuk aktif dalam pengumpulan ZIS (zakat, infaq, dan shodaqoh).
Terobosannya ini pun diakui. Tak tanggung-tanggung, Baznas mencatat Kota Surabaya sebagai pengumpul zakat terbesar se-Indonesia. Sebuah prestasi yang patut diacungi jempol.
Lebih Dalam tentang detikcom Awards 2025
Penghargaan ini digelar untuk memberikan apresiasi bagi mereka yang kontribusinya nyata bagi Indonesia. Tahun ini, tema yang diusung adalah 'Apresiasi Karya Insan Nusantara, Merajut Indonesia Gemilang'.
Sasaran penghargaannya adalah individu, pelaku usaha, dan unsur pemerintah yang telah menorehkan prestasi serta memberi dampak signifikan. Acara ini fokus menyoroti karya, tata kelola, dan pencapaian unggul di berbagai lini. Pada intinya, ini adalah cara untuk menjaga semangat berkarya dan dedikasi di rumah besar Indonesia.
Artikel Terkait
Menteri Ketenagakerjaan Soroti Kerentanan 4,4 Juta Pekerja Gig, Desak Perlindungan Mendesak
Lestari Moerdijat Soroti Demokrasi yang Kelelahan dan Kuota Perempuan yang Mandek
Kecelakaan di Tol Lampung Ungkap Pengiriman 207 Miliar Pil Ekstasi, Istri Ikut Dalam Perjalanan
Prabowo Teken Rehabilitasi Mantan Dirut ASDP Ira Puspadewi