Donald Trump, Presiden Amerika Serikat, memberikan tekanan baru kepada Ukraina. Dalam sebuah pernyataan tegas, ia mendesak Presiden Volodymyr Zelensky untuk menerima rencana perdamaian yang digodok pemerintahannya. Batas waktunya pun ditetapkan: 27 November mendatang.
Rencana yang diklaim Washington ini disusun secara diam-diam selama sebulan terakhir bersama kedua belah pihak. Isinya? Ukraina diwajibkan untuk menyerahkan sebagian wilayahnya di timur kepada Rusia. Tak hanya itu, jumlah pasukan militernya juga harus dipangkas. Poin-poin inilah yang sejak lama ditolak mentah-mentah oleh Kyiv.
Zelensky pun tak tinggal diam. Dalam pidatonya pada Jumat (21/11), ia dengan jelas menolak proposal dari sekutu utamanya itu. Ia menggambarkannya sebagai sebuah "pilihan yang sangat sulit" bagi bangsanya.
Artikel Terkait
Gus Ipul Resmikan Pengurus Baru Karang Taruna, Fokuskan pada Pemberdayaan Ekonomi
Debu Proyek Perumahan di Depok Picu Wabah ISPA pada Anak
Gus Ipul Serukan Jihad Data kepada Karang Taruna
Cak Imin Pilih Diam, Menanti Keputusan MK Soal Gugatan Pemberhentian Anggota DPR