Sementara itu, dari sudut pandang pelaku industri, Ketua Komite FFI 2024-2026 Ario Bayu menjelaskan alasan di balik pemilihan tema "Puspawarna". Baginya, kekuatan film Indonesia tidak pernah tunggal.
"Kita sedang menyusun bersama sebuah sejarah kolektif tentang siapa kita, di mana kita berdiri, dan ke mana kita melangkah," papar Ario dengan semangat. Ia melihat setiap cerita dan sudut pandang bagai kepingan mozaik yang membentuk narasi besar tentang Indonesia.
Ia juga menekankan peran strategis para pekerja film. Di tengah dunia yang semakin cepat dan hiruk-pikuk, mereka bukan hanya penghibur.
"Kita juga punya peran penting untuk menjaga martabat kemanusiaan, melestarikan warisan budaya, dan menyalakan obor kritik sosial yang mencerahkan," pungkasnya.
Gelaran FFI tahun ini terasa istimewa karena sekaligus menandai perayaan usia ke-70 festival tersebut. Pencapaian ini menjadi cerminan nyata dari kemajuan teknis dan keberagaman sinema nasional yang terus berkembang. Posisinya sebagai standar penilaian yang kredibel dan profesional semakin dikukuhkan.
Proses penjuriannya sendiri tidak sederhana. Melibatkan 80 anggota Akademi Citra, 13 asosiasi profesi, serta Dewan Juri Akhir, tahapannya berjalan cukup ketat. Dimulai dari seleksi awal, rekomendasi akademi citra, penetapan nominasi oleh asosiasi, hingga penjurian akhir. Evaluasinya pun kombinasi antara penilaian berbasis skor dan diskusi kualitatif yang mendalam.
Malam itu juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting. Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha Djumaryo, Sekjen Kemendikbud Bambang Wibawarta, hingga Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno turut memeriahkan acara. Kehadiran Duta Besar Perancis Fabien Penone, Didit Hediprasetyo, serta ratusan artis dan insan perfilman melengkapi kemegahan perhelatan akbar ini. Semuanya berkumpul untuk merayakan satu hal: kemajuan sinema Indonesia yang penuh warna.
Artikel Terkait
Trans Jatim Koridor I Meluncur, Solusi Baru Atasi Kemacetan Malang
Mendagri Tito Tantang Kepala Daerah Berani Kreatif di Era Otonomi
Polri Petakan Titik Rawan Kecelakaan, 69 Tewas dalam Empat Hari Operasi Zebra
Kejagung Buka Dua Penyidikan Terpisah untuk Kasus Korupsi Petral