Dua orang, Neo Soa Rezeki dan Muhammad Azril, akhirnya didakwa atas peristiwa kerusuhan yang terjadi pada demonstrasi Agustus lalu. Mereka dituduh merusak sebuah mobil dinas pegawai Kemendagri dan sebuah sepeda motor.
Menurut jaksa penuntut umum, semuanya berawal di sekitar Senayan Park, tepatnya di bawah sebuah flyover. Hari itu, Senin 30 Agustus 2025, sekitar pukul empat sore, suasana mulai memanas. Kedua terdakwa yang awalnya berada di lokasi itu mendengar keributan dari arah kerumunan massa.
Lalu, ada mobil Hyundai Palisade hitam bernopol B 2825 ZZH yang melintas. Mobil itu milik Timothy S.STP dari Kemendagri, dan saat itu dikemudikan oleh saksi Maulana Akhmad. Tiba-tiba, terdengar teriakan dari kerumunan, "Tuh DPR, kayaknya DPR tuh!" sambil menunjuk ke arah mobil Hyundai tersebut. Suasana pun jadi makin kacau.
Neo, terdorong oleh situasi, langsung mengambil batu dan melemparkannya ke arah bagasi belakang mobil. Tak cuma itu, dia juga memukul bodi mobil pakai sepotong bambu. Muhammad Azril, yang tak kalah emosinya, ikut-ikutan. Mereka bergantian melempari mobil itu dengan batu dan bambu, membuat kaca-kacanya pecah berantakan.
Artikel Terkait
Washington Batal Boikot, AS Putar Haluan Ikuti KTT G20 di Johannesburg
Awan Panas Semeru Lukai Tiga Warga, Kondisih Korban Masih Dipantau Ketat
Kebakaran Picu Evakuasi Dadakan di Tengah KTT Iklim COP30 Brasil
Kobaran Api Kacaukan Konferensi Iklim COP30 di Brasil