- Pengendara Roda Dua: Tidak menggunakan helm standar, melanggar marka jalan, melawan arus, dan didominasi pengemudi di bawah umur serta balap liar.
- Pengendara Roda Empat: Tidak mengenakan sabuk keselamatan, menggunakan ponsel saat mengemudi, dan tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas.
Pola ini menunjukkan bahwa faktor perilaku manusia masih menjadi penyebab utama masalah keselamatan jalan.
Kecelakaan dan Korban Jiwa di Hari Pertama
Operasi Zebra 2025 hari pertama juga mencatat 46 kejadian kecelakaan lalu lintas. Insiden tersebut mengakibatkan:
- 4 orang meninggal dunia
- 14 orang luka berat
- 53 orang luka ringan
Total kerugian material yang ditimbulkan mencapai Rp 224,45 juta. Kecelakaan banyak terjadi di ruas jalan non-tol dengan karakteristik dua arah dan kepadatan tinggi. Faktor manusia seperti kurang waspada, kecepatan tidak sesuai, dan perubahan arah mendadak menjadi pemicu utama.
Evaluasi dan Tujuan Jangka Panjang Operasi Zebra
Irjen Agus menegaskan bahwa setiap lokasi kecelakaan akan dipetakan secara detail untuk menentukan area prioritas penindakan di hari-hari berikutnya.
Indikator keberhasilan Operasi Zebra 2025 bukan terletak pada banyaknya tilang, melainkan pada kemampuan operasi dalam menurunkan angka kecelakaan dan fatalitas atau korban jiwa. Pemantauan terhadap angka fatalitas ini akan dilakukan setiap hari sebagai tolak ukur kesuksesan.
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri terus memantau perkembangan operasi melalui sistem pelaporan harian untuk analisis dan evaluasi yang berkelanjutan. Masyarakat diimbau untuk mendukung operasi ini dengan mematuhi semua peraturan lalu lintas guna mewujudkan keselamatan bersama di jalan raya.
Artikel Terkait
Resolusi PBB untuk Gaza Disambut Positif Otoritas Palestina: Langkah Awal Menuju Perdamaian
Bupati Meranti Dukung SPPG Polres: Investasi Jangka Panjang untuk Generasi Emas
Safari Penembak Jitu Sarajevo: Fakta Mengerikan Tur Berburu Manusia di Perang Bosnia
Skandal Korupsi Proyek Banjir Filipina: 600 Ribu Orang Demo, Dana Rp 154 Triliun Diselewengkan