Pendekatan Humanis Bhabinkamtibmas Fakfak Atasi Peredaran Miras

Aiptu Harmanto, Bhabinkamtibmas di Kelurahan Wagom, Fakfak, Papua Barat, mengungkapkan bahwa peredaran dan konsumsi minuman keras (miras) merupakan masalah utama di wilayah binaannya. Untuk mengatasi hal ini, ia memilih strategi pendekatan yang humanis dan persuasif.

Upaya pencegahan yang dilakukan berfokus pada edukasi dan penyadaran masyarakat. "Kami melakukan pendekatan humanis dengan terus mengingatkan bahwa minuman keras sangat berbahaya bagi kesehatan. Edukasi yang baik kami berikan agar masyarakat benar-benar paham akan bahaya miras," jelas Aiptu Harmanto.

Menurutnya, kebiasaan mengonsumsi miras sudah mengakar dan seperti menjadi tradisi di kalangan sebagian warga. Kondisi ini membuat upaya penyadaran menjadi tantangan tersendiri. "Kami mohon maaf, karena memang sulit menyadarkan masyarakat. Solusinya, kami terus berusaha mendekatkan diri, terutama dengan memberikan sosialisasi kepada para remaja agar mereka menghentikan kebiasaan ini demi masa depan yang lebih baik," ucap Harmanto.

Dukungan regulasi juga telah ada, berupa Peraturan Daerah (Perda) yang melarang peredaran miras ilegal di Fakfak. Aiptu Harmanto menyatakan komitmennya untuk menindak tegas oknum-oknum penjual, meski kerap menghadapi penolakan bahkan upaya suap. "Kami meminta dukungan masyarakat untuk melaporkan jika menemukan oknum yang masih menjual miras. Mereka akan kami tangkap dan berikan pembinaan khusus," tegasnya.

Teladan pengabdian ditunjukkan Aiptu Harmanto yang telah bertugas sebagai Bhabin di Kelurahan Wagom sejak tahun 2015. Selama satu dekade, ia berkomitmen hadir sebagai solusi dan telah membina kedekatan yang kuat dengan warga. "Kami bekerja dengan ikhlas dan panggilan jiwa. Kedekatan ini yang membuat kami memahami deteksi dini masalah, sehingga keamanan di Kelurahan Wagom tetap terjaga kondusif," pungkasnya.