Kerja sama yang perlu ditingkatkan mencakup berbagai bidang strategis, seperti ekonomi, kebudayaan, pendidikan, pariwisata, dan politik. Dubes Zuhairi mengajak kaum muda untuk meneladani para pendahulu dengan memberikan pengabdian terbaik dan melakukan kerja-kerja besar yang bermanfaat bagi kemaslahatan bersama Indonesia dan Tunisia.
Nasionalisme dan Peran Diplomasi dalam Membangun Peradaban
Lebih lanjut, Dubes Zuhairi menyoroti pentingnya jiwa nasionalisme yang tinggi dan cinta tanah air di kalangan pemuda. Menurutnya, membangun jembatan diplomasi adalah salah satu solusi utama dalam membangun peradaban.
Pengalaman panjang Indonesia dan Tunisia membuktikan bahwa pendekatan diplomasi telah memberikan manfaat yang signifikan bagi kemajuan kedua negara. Diplomasi tidak hanya menyelesaikan masalah, tetapi juga membuka pintu untuk kemitraan yang saling menguntungkan.
Selain kuliah umum, agenda kunjungan juga mencakup pertemuan khusus Dubes Zuhairi dengan pimpinan Universitas Jandouba. Pertemuan ini membahas peluang konkret untuk menjalin kerja sama antara universitas tersebut dengan berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Acara tersebut semakin meriah dengan kehadiran pertunjukan tari-tarian khas Nusantara yang memperkaya dimensi kebudayaan dalam hubungan kedua negara.
Artikel Terkait
Banjir Rendam Kamp Pengungsi Gaza, Kondisi Pengungsi Semakin Memprihatinkan
Israel Laporkan ke DK PBB: Pembangunan Tembok Perbatasan Langgar Garis Biru
Gempa M 4.2 Guncang Kodi Sumba Barat Daya NTT: Lokasi & Kedalaman BMKG
Iran Sita Kapal Tanker di Teluk: Kronologi, Penyebab, dan Dampaknya