Untuk mendukung kebijakan ini, pemerintah juga berencana mendirikan klinik khusus anti-merokok di berbagai wilayah. Klinik ini akan memberikan pendampingan medis dan obat-obatan untuk membantu masyarakat berhenti menggunakan produk tembakau.
Komitmen pemerintah bahkan sampai pada pemberian insentif. Presiden Maladewa pernah mengusulkan hadiah uang tunai bagi pulau-pulau yang berhasil menghapuskan praktik merokok di lingkungannya sepenuhnya.
Fakta Angka Perokok di Maladewa
Data survei nasional tahun 2021 mengungkapkan situasi yang memprihatinkan. Lebih dari seperempat penduduk dewasa Maladewa (usia 15-69 tahun) tercatat sebagai pengguna tembakau. Yang lebih mengkhawatirkan, angka ini hampir dua kali lipat pada kelompok remaja usia 13 hingga 15 tahun.
Sebagai perbandingan, tingkat penggunaan tembakau pada orang dewasa di Amerika Serikat pada 2022 adalah sekitar 20 persen, sementara di Inggris angkanya sekitar 12 persen pada 2023.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa kebiasaan merokok menjadi penyebab lebih dari tujuh juta kematian setiap tahunnya di seluruh dunia. Dengan kebijakan barunya, Maladewa dipuji telah melakukan terobosan signifikan menuju terwujudnya masyarakat global yang lebih sehat.
Artikel Terkait
Pendukung Prabowo, Jangan Jadi Penjilat Gratisan
Kasasi Ditolak, Vonis 14 Tahun Penjara untuk Pengacara Lisa Rachmat Berkekuatan Tetap
Dua Bank Suntik Bantuan Tenda, UMKM Sungai Raya Dalam Makin Bergairah
Rocky Gerung Ramalkan 2026: Baku Tembak Elit dan Piring Kosong Rakyat