Deklarasi Geng Bandung: Ratusan Aktivis Lintas Generasi Sampaikan Tuntutan Kritis
Ratusan aktivis dari berbagai generasi dan sektor masyarakat sipil mendeklarasikan pembentukan Geng Bandung dalam pertemuan yang digelar di kawasan Terusan Pasteur, Bandung, pada Selasa 4 November 2025. Pertemuan ini menjadi wadah bagi perwakilan kelompok untuk menyampaikan sikap kritis mereka secara gamblang. Meski menyampaikan kritik tajam, mayoritas perwakilan masih memberikan kepercayaan kepada pemerintahan Prabowo Subianto. Poin kritis utama yang mengemuka adalah tuntutan keseriusan pemerintah dalam menghentikan praktik perampokan kekayaan negara dan pemberantasan korupsi, terutama yang melibatkan Joko Widodo dan keluarganya.
Solidaritas untuk Delpredo dan Kebebasan Berekspresi
Kehadiran Delfero, saudara kandung dari Delpredo yang ditahan pasca-kerusuhan akhir Agustus, turut menyita perhatian. Aktivis menilai penahanan Delpredo atas dugaan penghasutan melalui media sosial sebagai bentuk kriminalisasi yang sudah ketinggalan zaman. Forum ini mendesak agar ribuan penggiat media sosial yang ditahan segera dibebaskan. Delfero menegaskan bahwa solidaritas terhadap kasus ini penting, karena tanpa itu, setiap orang berpotensi menjadi korban berikutnya.
Catatan Kritis dari Berbagai Sektor
Presiden KBMI, Wahidin, menyoroti belum tuntasnya persoalan warisan pemerintahan sebelumnya. Ia menyebutkan bahwa Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih berlanjut dan masalah perampasan lahan oleh proyek PIK-2 justru semakin meluas dengan penimbunan laut. Sementara itu, Syahganda Natarangging menekankan pentingnya hubungan kemitraan, bukan hegemoni, antara Prabowo dan kalangan aktivis. Ia menyoroti kekuasaan oligarki pasca-reformasi dan mendukung perubahan paradigma menuju negara untuk rakyat.
Artikel Terkait
Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Rampung, Menuju Tahap Editing Menuju Peluncuran Desember 2025
Guru Silat Cabul di OKU Timur Tipu Korban dengan Ritual Pengusiran Ular Gaib
8 Tugu Ikonik di Pontianak: Simbol Sejarah & Wisata Kota Khatulistiwa
OTT KPK Riau: Gubernur Abdul Wahid Ditangkap Usai Kabur, Modus Jatah Preman Rp 7 Miliar