Dampak positif dari konektivitas internet yang lebih baik telah terlihat pada percepatan digitalisasi ekonomi. Transaksi nontunai menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) semakin meluas di kalangan warga.
Berdasarkan data yang dihimpun, sekitar 35% warga Desa Sribit telah aktif menggunakan QRIS. Para pedagang di Pasar Tambak, penjual hasil tani, pengrajin bambu, dan pelaku usaha rumahan kini tidak hanya menjual di lingkup lokal, tetapi juga telah menjangkau pasar yang lebih luas.
Secara keseluruhan, rasio pengguna aktif QRIS di Kabupaten Sragen bahkan telah menembus angka lebih dari 250 ribu orang. Pencapaian ini menunjukkan geliat ekonomi digital yang semakin merata hingga ke pelosok desa.
Internet Gratis Jadi Indikator Kemajuan Desa
Bupati Sragen, Sigit Pamungkas, menyambut baik program ini. Ia mengungkapkan bahwa sebanyak 22 dari 61 desa yang sebelumnya tergolong miskin di Sragen kini telah menikmati akses internet gratis.
Keberadaan internet gratis ini disambut antusias oleh anak muda setempat. Menurut Sigit, bagi para pemuda, adanya internet gratis telah menjadi ukuran baru bagi kemajuan sebuah desa, karena mereka dapat lebih leluasa beraktivitas dan berkumpul tanpa terbebani biaya pulsa.
Artikel Terkait
Kebakaran Kapuk Muara Hanguskan 14 Rumah, Diduga Bermula dari Korsleting
Ribuan Pelari Bersatu di Borobudur, Doakan dan Galang Dana untuk Korban Bencana Sumatera
Serdam Berkibar: Pusat Kuliner Baru Resmi Diresmikan, Dukung 180 UMKM Kubu Raya
Ramalan Wanda Hamidah di Pilpres 2014: Dulu Ditertawakan, Kini Makin Nyata