Kritik Sejarawan dan Jurnalis Terhadap Wacana Penulisan Sejarah Nasional Indonesia
Wacana penulisan Sejarah Nasional Indonesia yang digagas Menteri Kebudayaan Fadli Zon mendapat kritik tajam dari kalangan sejarawan dan jurnalis. Dalam diskusi di Ubud Writers and Readers Festival 2025, jurnalis Uni Lubis dan sejarawan Bonnie Triyana menyoroti potensi bahaya dari proyek sejarah nasional ini.
Bahaya Sejarah Resmi dan Ancaman bagi Reformasi
Bonnie Triyana, yang juga anggota Komisi X DPR RI, menilai proyek sejarah nasional berbahaya karena dapat menciptakan dikotomi sejarah resmi versus tidak resmi. "Jika ini disebut sejarah resmi Indonesia, maka akan muncul sejarah yang dianggap tidak resmi atau bahkan subversif. Itu berbahaya," tegas politikus PDI Perjuangan tersebut.
Kedua ahli memperingatkan bahwa proyek ini mengancam semangat reformasi dengan berpotensi menyingkirkan narasi pelanggaran HAM dan represi politik masa lalu. "Jika Soeharto diangkat sebagai pahlawan nasional, generasi muda akan kehilangan konteks mengapa reformasi terjadi," tandas legislator dapil Banten ini.
Artikel Terkait
BNPB Tinjau Langsung Lokasi Banjir di Bolmong dan Rencanakan Pemulihan
Borneo Intra-Regional Dialogue 2025: Sinergi Kuat Wujudkan Kalbar sebagai Pusat Ekonomi Hijau
Training of Trainer (ToT) Guru Al-Quran UIKA Bogor Sukses Dihadiri Ratusan Peserta
Inspeksi Mendadak PIK 2: Fakta Reklamasi, Dampak Lingkungan, dan Keterlibatan Oligarki