Untuk melindungi diri dari roh jahat dan menenangkan roh leluhur, masyarakat Celtic menyalakan api unggun besar dan mengenakan kostum yang terbuat dari kulit binatang sebagai bentuk penyamaran.
Pengaruh Kekristenan terhadap Halloween
Pada abad kedelapan Masehi, Gereja Katolik Roma memindahkan peringatan Hari Raya Semua Orang Kudus (All Saints' Day) ke tanggal 1 November. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mengkristenkan tradisi Samhain yang sudah ada.
Malam sebelum perayaan tersebut, yaitu tanggal 31 Oktober, dikenal sebagai All Hallows' Eve yang kemudian disingkat menjadi Halloween seperti yang kita kenal sekarang.
Artikel ini mengungkap fakta sejarah di balik perayaan Halloween dan kontroversinya ketika muncul di negara yang menjadi kiblat umat Islam seluruh dunia.
Artikel Terkait
Mengapa Kejujuran adalah Fondasi Utama Bangsa Indonesia yang Bermartabat?
Normalisasi Indonesia-Israel di Bawah Prabowo: Mungkinkah Terjadi?
Mikrotrans JakLingko JAK41 Berhenti Operasi, Dishub Janji Cari Solusi
Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas 2.500 Meter: Status Siaga, Ini Data dan Zona Bahayanya