Pondasi Sosial: Kunci Kemajuan yang Terlupakan
Menjadi negara maju mustahil diwujudkan tanpa pondasi sosial kemasyarakatan yang kuat. Kemajuan sejati dibangun dari kebiasaan dan budaya yang tertanam, membutuhkan proses, bukan jalan pintas. Budaya ini mencakup pola pikir dan pengambilan keputusan yang berbasis pada nalar keilmuan dan data, bukan pada firasat atau keinginan untuk menjadi viral. Kepatuhan terhadap aturan hukum harus menjadi soko guru, sementara moral dan akhlak menjadi pondasi yang menangkal keserakahan.
Jika kita menengok kondisi aktual, akan kita temui bahwa pondasi sosial bangsa ini—berupa nalar sehat, moralitas, dan kepatuhan hukum—sedang dalam kondisi yang memprihatinkan. Di tengah kerapuhan ini, justru praktik kerakusan dan kekuatan bayangan tumbuh subur, menggerogoti kekuatan negara dari dalam.
Seruan untuk Restorasi Jiwa dan Nalar
Sudah saatnya Indonesia melakukan restorasi besar-besaran terhadap kondisi sosial bangsanya. Saatnya untuk sejenak melupakan jargon-jargon pembangunan fisik semata dan mengutamakan restorasi jiwa dan nalar. Sebuah gerakan untuk membersihkan jiwa sejak dari niat, serta menumbuhkan nalar berpikir sehat yang tidak alergi terhadap data. Inilah budaya sejati yang akan mengantarkan Indonesia menjadi negara maju yang berkelanjutan, adil, dan bermartabat.
Artikel Terkait
Mikrotrans JakLingko JAK41 Berhenti Operasi, Dishub Janji Cari Solusi
Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas 2.500 Meter: Status Siaga, Ini Data dan Zona Bahayanya
Bencana Longsor & Banjir di Trenggalek: Status Siaga Diaktifkan, Korban Jiwa Dilaporkan
Putusan MK Wajibkan Keterwakilan Perempuan di AKD DPR, PKS: Kami Hormati