Di bawah bendera Tuhan, Spanyol menaklukkan Luzon dan Visayas, membaptis penduduk, menghancurkan masjid, dan memaksa yang tersisa untuk tunduk pada salib. Umat Islam disebut kafir dan yang melawan dianggap musuh Tuhan.
Perang Moro: Perlawanan Umat Islam Filipina
Perlawanan datang dari selatan. Dua kesultanan Sulu dan Maguindanao bangkit mempertahankan iman dan kedaulatan mereka. Selama tiga abad, mereka melawan penjajahan Spanyol dalam apa yang dikenal sebagai Perang Moro.
Bagi Spanyol, perang ini adalah lanjutan dari Reconquista - perang melawan Islam yang dahulu mereka menangkan di Andalusia. Mereka menyebut umat Islam Filipina dengan nama "Moro" dari kata Moors, musuh Islam di Spanyol.
1898: Penjajahan Amerika Serikat di Filipina
Ketika Spanyol kalah oleh Amerika pada 1898, Filipina dijual seharga 20 juta dolar. Bagi rakyat Moro, penjajah hanya berganti bendera.
Amerika datang dengan dalih "modernisasi", tetapi yang mereka lakukan adalah membubarkan sistem kesultanan, menghapus hukum Islam, dan menyita tanah adat. Melalui program transmigrasi (1903-1930-an), ratusan ribu penduduk Kristen dari utara dipindahkan ke Mindanao.
1946: Kemerdekaan yang Tidak Merata
Filipina merdeka tahun 1946, namun kemerdekaan ini tidak menyentuh Mindanao secara berarti. Pemerintahan pusat - yang dikuasai elite Kristen - memandang selatan sebagai wilayah terbelakang.
Tanah adat terus dirampas atas nama pembangunan. Rakyat Moro tersingkir dari politik, ekonomi, dan pendidikan. Ketidakadilan menumpuk, dan luka sejarah semakin dalam.
Pada 1970-an, terbentuklah front-front perlawanan di wilayah Moro yang hingga kini belum berakhir, sebagai upaya untuk merebut kembali kemerdekaan dan hak-hak mereka.
Konflik Muslim Filipina bukanlah sekadar masalah kontemporer, melainkan konsekuensi dari sejarah panjang penjajahan, marginalisasi, dan perampasan hak yang berlangsung selama berabad-abad.
Artikel Terkait
Reni Raup Untung Rp 500 Ribu Jualan Merchandise BLACKPINK di GBK, Begini Caranya
Kepadatan TransJakarta Usai Konser BLACKPINK di GBK, Penumpang Mengeluh Antre 30 Menit
CGS International Perkuat Komitmen Lingkungan: Tanam 11.100 Mangrove di 8 Provinsi
67 Jeep Wisata Bromo Dinyatakan Tidak Laik Jalan, Dishub Probolinggo Gelar Ramp Check