Khilafah vs Pancasila: Fakta Sejarah, Kontroversi, dan Ancaman Nyata

- Sabtu, 01 November 2025 | 09:50 WIB
Khilafah vs Pancasila: Fakta Sejarah, Kontroversi, dan Ancaman Nyata

Khilafah vs Pancasila: Analisis Kontroversi dan Perbandingan Historis

Oleh: Ahmad Khozinudin, S.H., Advokat dan Pejuang Khilafah

Isu khilafah kembali mencuat di Indonesia. Baru-baru ini, muncul laporan mengenai organisasi terlarang berideologi khilafah yang aktif di beberapa titik, direspons oleh Kementerian Agama dan Pemerintah Kabupaten Barito Kuala dengan peringatan tegas. Sebagai bentuk penolakan, terpasang spanduk bertuliskan "PANCASILA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA, TOLAK KHILAFAH" dan "TOLAK MASUKNYA KHILAFAH, INTOLERANSI & RADIKALISME DI LEMBAGA PENDIDIKAN".

Pertanyaan Mendasar tentang Pancasila dan Khilafah

Wacana ini memunculkan pertanyaan kritis. Apa sebenarnya salah khilafah bagi negeri ini? Di sisi lain, seberapa efektif fungsi Pancasila sebagai pemersatu ketika melihat sejarah lepasnya Timor Timur dari NKRI? Artikel ini akan mengupas perbandingan ini berdasarkan perspektif historis dan realitas saat ini.

Klaim Pancasila vs Realitas di Lapangan

Pancasila sering diklaim sebagai pemersatu bangsa. Namun, sejarah mencatat bahwa Pancasila tidak mampu mencegah lepasnya Timor Timur dari Indonesia. Selain itu, banyak tokoh yang mengaku paling Pancasila justru terbelit kasus korupsi. Sebut saja mantan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, yang sedang diproses KPK terkait dugaan korupsi dana haji. Isu-isu nasional seperti korupsi proyek strategis (Kereta Whoosh, IKN), hingga perampasan tanah di PIK-2, seringkali tidak diselesaikan oleh mereka yang bersembunyi di balik jargon "Pancasila Pemersatu Bangsa".

Khilafah dalam Lensa Sejarah: Penyatu atau Pemecah?


Halaman:

Komentar