Permasalahan utama seringkali muncul ketika laporan ini dibawa ke Dewan Keamanan PBB. Di sana, mekanisme hak veto berlaku. Dalam konteks Palestina, Amerika Serikat kerap menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan resolusi, meskipun mayoritas negara anggota mendukungnya. Dukungan mayoritas ini sendiri seringkali terpengaruh oleh temuan investigasi independen PBB.
Dengan demikian, kekecewaan masyarakat global sebenarnya bukan ditujukan pada validitas laporan PBB, melainkan pada sistem politik di dalamnya—khususnya hak veto—yang memungkinkan satu negara atau sekutunya menggagalkan sanksi yang seharusnya dijatuhkan kepada Israel.
Kesimpulannya, laporan PBB tentang keterlibatan UEA mendukung RSF di Sudan dapat dianggap memiliki kredibilitas yang sama dengan laporan-laporan mereka mengenai kejahatan perang di Palestina, Suriah, dan Yaman. Kredibilitas metodologi investigasi PBB tetap konsisten di berbagai konflik.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
3 Jalur Alternatif Bengkulu ke Padang 2024: Rute Tercepat & Teraman
Bupati Pati Tak Dimakzulkan, PDIP Sendirian Usulkan Pemberhentian
Kisah Inspiratif Enik Susilowati: Dari Keterbatasan Menuju Cita-cita di SRT 2 Banyuwangi
Sekolah Rakyat: Program Gratis Pemerintah Putus Rantai Kemiskinan