Kerusakan Habitat Gajah Sumatera di Bengkutan Alam Seblat Bengkulu Mencapai 1.585 Hektare
Kawasan Bentang Alam Seblat di Provinsi Bengkulu, sebuah habitat kritis bagi Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), mengalami kehilangan hutan seluas 1.585 hektare. Kerusakan ini terjadi akibat konversi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit yang masif, yang mengancam kelangsungan hidup satwa langka tersebut.
Ancaman Pemutusan Koridor Migrasi Gajah
Perubahan drastis ini tidak hanya menghilangkan tutupan hutan, tetapi juga memotong koridor migrasi alami gajah. Hilangnya koridor ini menandai kemunduran serius dalam upaya konservasi di wilayah yang seharusnya menjadi kawasan aman bagi populasi Gajah Sumatera.
Temuan Koalisi Selamatkan Bentang Seblat
Berdasarkan investigasi Koalisi Selamatkan Bentang Seblat, pembabatan hutan seluas 1.585 hektare terjadi dalam periode Januari 2024 hingga Oktober 2025. Supintri Yohar, perwakilan koalisi, mengonfirmasi perubahan tutupan hutan secara masif di habitat kunci gajah ini.
Artikel Terkait
Biaya Haji 2026 Turun Rp 2 Juta, Bisakah Kualitas Layanan Tetap Terjaga?
Menguak Tabir Kereta Cepat: Mengapa Pilihan Indonesia Ternyata Lebih Mahal?
Aturan Baru Haji 2025 Bikin Kaget: Tunggu 18 Tahun untuk Berangkat Lagi!
Pertalite Busuk Bikin Mesin Brebet? CBA Desak Prabowo Pecat Dirut Pertamina Simon!