Alasan Pokok Gugatan Pembebasan Bersyarat
Boyamin Saiman menegaskan bahwa pembebasan bersyarat tidak boleh diberikan kepada narapidana yang masih tersangkut perkara lain. Dalam hal ini, Setya Novanto disebutkan masih menghadapi perkara Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang ditangani oleh Bareskrim Polri.
Penggugat berharap hakim mengabulkan gugatan mereka. Jika gugatan dikabulkan, konsekuensinya adalah Setya Novanto harus kembali ke penjara untuk menjalani sisa hukumannya.
Kronologi Pembebasan Bersyarat Setya Novanto
Setya Novanto, mantan Ketua DPR RI, telah bebas bersyarat dari Lapas Sukamiskin pada Sabtu, 16 Agustus 2025. Pembebasan ini menyusul vonis 15 tahun penjara yang dijatuhkan pada April 2018 dalam kasus korupsi e-KTP.
Setelah menjalani hukuman sekitar dua tahun, Novanto mengajukan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung. Proses PK ini berjalan selama lima tahun sebelum akhirnya dikabulkan oleh MA pada Juni 2025, yang menjadi dasar hukum pemberian pembebasan bersyarat.
Artikel Terkait
Prabowo Buka Suara Soal Titipan Jabatan: Ini Alasan Saya Nitip Mantan Pengawal ke Polri
Menkeu Purbaya Beri Ultimatum ke Daerah: Perbaiki Pengelolaan Keuangan atau Tak Dapat Tambahan Dana!
Misteri Pencurian Perhiasan Louvre: Dua Tersangka Hadapi 15 Tahun Penjara, 2 Pelaku Lainnya Masih Buron!
Sinergi Polri & Pers Profesional: Kunci Kamtibmas Kondusif Menurut Pakar Lemkapi