DPR, lanjutnya, akan mendorong pemerintah dan lembaga pengawas seperti Kementerian Perdagangan, BPOM, dan Kementerian Perindustrian untuk memperketat pengawasan serta memperbarui sistem sertifikasi label produk.
“Kita perlu sistem pengawasan yang lebih modern agar tidak ada lagi perusahaan yang memanfaatkan celah hukum untuk menipu publik,” tambahnya.
Fakta Sumber Air Aqua di Subang dari Sidak Dedi Mulyadi
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pabrik PT Tirta Investama (Aqua) di Subang, dan menemukan bahwa sumber air yang digunakan berasal dari sumur bor sedalam 100–130 meter, bukan dari mata air pegunungan sebagaimana diklaim di label produk.
“Air ini bukan dari pegunungan seperti yang selama ini kita yakini, tapi dari sumur bor,” ungkap Dedi.
Ia juga mengungkap bahwa perusahaan mengambil air hingga 2,8 juta liter per hari tanpa harus membeli bahan baku sebagaimana industri lain. Kondisi ini memicu kekhawatiran akan dampak lingkungan, seperti penurunan muka tanah dan potensi krisis air di wilayah sekitar.
“Kalau perusahaan semen atau otomotif harus beli bahan baku, tapi yang ini bahan bakunya gratis,” ujar Dedi dengan nada kecewa.
Kasus ini pun menambah sorotan publik terhadap praktik bisnis perusahaan besar yang dinilai kerap luput dari pengawasan negara. DPR berkomitmen agar persoalan ini menjadi momentum penguatan regulasi demi perlindungan konsumen dan keberlanjutan lingkungan.
Artikel Terkait
Tragedi Malam di Tol Batang: Bus PO Haryanto Terguling, 3 Tewas dan 20 Luka-luka Akibat Hujan Deras
Wonomulyo: Potret Kampung Jawa di Sulawesi yang Masih Lestari Hingga Kini
3 Fakta Mencengangkan Soal Korupsi Kereta Cepat yang Bikin Publik Geram: Bukan soal Utang!
Misteri Kerugian Triliunan KCJB: Bom Waktu yang Sengaja Ditanam Pemerintah?