Proses Tender yang Dipertanyakan
Proses tender proyek KCJB juga menuai kontroversi. Keikutsertaan Jepang dalam tender dicurigai hanya sebagai formalitas untuk menggelembungkan harga penawaran Cina. Penawaran Cina yang awalnya $5,5 miliar naik menjadi $6,02 miliar, hampir menyamai penawaran Jepang sebesar $6,2 miliar. Alasan kemenangan Cina adalah skema business-to-business tanpa jaminan APBN, meski pada akhirnya proyek ini justru dijamin APBN.
Peringatan yang Diabaikan dan Masalah Kelayakan
Sejumlah ekonom dan praktisi telah memperingatkan Jokowi untuk membatalkan proyek KCJB yang dinilai sebagai bom waktu. Peringatan itu terbukti dengan kerugian terus-menerus dan ketidakmampuan Whoosh membayar utang. Selain itu, jarak Jakarta-Bandung yang hanya 142 kilometer dianggap tidak memerlukan kereta api cepat, mengingat mode transportasi antara kedua kota sudah sangat lengkap.
Tuntutan untuk Mengusut Jokowi dan Pejabat Terkait
Dengan begitu banyaknya ketidakwajaran dalam proyek KCJB, penegak hukum dituntut untuk segera memanggil pihak-pihak yang bertanggung jawab. Jokowi, Luhut Panjaitan, dan Rini Soemarno disebut-sebut sebagai orang yang paling banyak berperan dalam proyek ini. Keterangan mereka sangat diperlukan untuk mengungkap kebenaran.
Ancaman Debt Trap dan Kedaulatan Negara
Gagal bayar Whoosh menimbulkan kekhawatiran serius mengingat pengalaman negara lain dengan utang ke Cina. Seperti yang terjadi di Srilanka, Cina dapat mengambil alih aset strategis negara peminjam yang gagal bayar. Praktik debt trap atau perangkap utang Cina dianggap sebagai ancaman terhadap kedaulatan dan keamanan negara.
Pentingnya Tindakan Segera dari KPK dan Prabowo
Bila KPK tidak cepat bergerak mengusut kasus ini, maka Presiden Prabowo Subianto dituntut untuk segera turun tangan. Kasus Whoosh akan menjadi pembuktian apakah Prabowo serius dalam menjalankan janjinya untuk memberantas korupsi di Indonesia.
Buni Yani, Peneliti Media, Budaya, dan Politik Asia Tenggara
Artikel Terkait
2.145 Paralegal Siap Dikirim ke Desa: Misi Kemenkum Kalbar Buka Akses Keadilan Hingga Pelosok!
Atap Anwa Racquet Club Ambruk Diterjang Angin, Begini Kondisi Terkini!
Misteri Gurita Bisnis Bahlil Lahadalia: Mengapa Jejak Korporasinya Bagai Hantu yang Sulit Dilacak?
TPU Jakarta Hampir Penuh! Ini 3 Solusi Tak Terduga yang Disiapkan Pemprov