Hanya 50% Kampung Wisata di Yogyakarta yang Masih Aktif, Ini Penyebabnya
Pemerintah Kota Yogyakarta mengungkapkan fakta mengejutkan tentang kondisi kampung wisata di wilayahnya. Dari total 27 kampung wisata yang tercatat, hanya sekitar separuhnya yang masih aktif beroperasi. Separuh lainnya dinilai tidak menunjukkan kegiatan wisata yang konsisten dan hanya sekadar memiliki papan nama.
Permasalahan Utama Pengelolaan Kampung Wisata
Menurut Patricia Heni Dian Anitasari, Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Yogyakarta, masalah utama terletak pada pengelolaan dan aktivitas yang tidak berkelanjutan. Kemungkinan besar, sumber daya manusia yang mengelola kampung wisata tersebut belum bekerja secara optimal.
Konsep Ideal Kampung Wisata Menurut Pemerintah
Kampung wisata yang ideal seharusnya memiliki kegiatan rutin yang bisa diikuti langsung oleh wisatawan. Patricia memberikan contoh sistem yang berjalan sukses di Bali, dimana wisatawan bisa datang kapan saja dan menemukan pertunjukan seperti tari kecak. Kampung wisata di Yogyakarta diharapkan dapat menerapkan model serupa di masa depan.
Patricia menekankan bahwa potensi kampung wisata harus benar-benar terlihat. Misalnya dengan adanya latihan menari setiap hari atau pertunjukan sendratari yang dibuka untuk umum pada hari-hari tertentu.
Artikel Terkait
Istri Oknum Polisi Gerebek Rumah Selingkuhan, Laporannya Mengambang Sejak Agustus
Buruh Soroti Formula Upah 2026: Hanya Bertahan Hidup, Bukan Hidup Layak
Pemandu Palsu di Keraton Yogya, Putri Sultan Ungkap Langkah Mitigasi
Krisis Personel Israel: Ratusan Perwira dan Bintara Ajukan Pengunduran Diri