Purbaya for President? Kontroversi Kontes Popularitas yang Bikin Heboh!

- Kamis, 23 Oktober 2025 | 05:20 WIB
Purbaya for President? Kontroversi Kontes Popularitas yang Bikin Heboh!

Kontes Popularitas di Politik Indonesia: Fenomena dan Dampaknya

Politik Indonesia saat ini tidak hanya tentang kepintaran, kebijakan, atau penampilan fisik. Lebih dari itu, politik telah berubah menjadi kontes popularitas (popularity contest). Seorang politisi bisa saja tidak memiliki wajah rupawan, kecerdasan brilian, atau agenda yang jelas, namun tetap meraih popularitas tinggi.

Media Sosial dan Dampaknya pada Popularitas Politikus

Media sosial memiliki peran besar dalam membentuk popularitas politisi. Hal-hal yang bersifat dangkal dan tidak substansial justru sering kali menjadi penentu kemenangan dalam kontes kepopuleran. Bahkan, tindakan yang dianggap tidak bermoral atau kontroversial dapat meningkatkan popularitas seorang politisi.

Strategi Politik: Dari Joget Gemoy hingga Konsultan Eropa Timur

Contoh nyata adalah fenomena "joget gemoy" yang berhasil membawa seseorang menjadi presiden. Gerakan ini bukanlah hal yang spontan, melainkan hasil koreografi dan studi mendalam tentang kebiasaan masyarakat Indonesia, khususnya di media sosial. Konon, strategi ini dikembangkan oleh konsultan politik dari Eropa Timur yang juga berhasil membawa BongBong Marcos Jr. ke tampuk kekuasaan di Filipina.

Popularitas dan Logistik: Kombinasi Kemenangan Politik

Popularitas saja tidak cukup untuk memenangkan pemilu. Faktor logistik juga memegang peran penting. Kombinasi antara popularitas dan logistik dapat memberikan angka persetujuan hingga 58%, seperti yang terlihat dalam rating pemerintahan saat ini.

Popularitas Saat Memerintah: Citra di Atas Kinerja?


Halaman:

Komentar