Skandal Black Gold: Fitrah dan Tim Kabar Kilat Bongkar Mesin Pencucian Uang di Balik Dana Amal

- Rabu, 17 Desember 2025 | 06:06 WIB
Skandal Black Gold: Fitrah dan Tim Kabar Kilat Bongkar Mesin Pencucian Uang di Balik Dana Amal

Tim investigasi Kabar Kilat, di bawah kendali Fitrah, menjelma jadi unit yang paling disegani di jagat media Indonesia. Standar etikanya ketat banget buah dari pelajaran pahit soal integritas dan urusan kabel laptop dulu. Semua kerjaan mereka berpatokan pada bukti yang benar-benar tak terbantahkan, istilahnya sih, ala Bu Cynthia.

Petualangan jurnalistik Fitrah memasuki babak baru dengan target yang nggak main-main: sebuah konsorsium tambang batu bara raksasa bernama ‘Black Gold’. Raksasa ini diduga keras terlibat dalam praktik pencucian uang besar-besaran dan perusakan lingkungan secara sistematis. Yang bikin runyam, mereka konon dilindungi oleh aparat dan politikus berpengaruh di daerah.

Proses penyelidikannya makan waktu berbulan-bulan. Tapi tim Fitrah punya insting tajam, bak elang dan hidung anjing pelacak. Mereka akhirnya berhasil melacak aliran dana mencurigakan. Uang itu mengalir deras ke sebuah yayasan amal fiktif, yang dikelola oleh istri seorang menteri senior. Jackpot! Ternyata, korupsi sudah merambah sampai ke ranah amal.

Namun begitu, Fitrah nggak gegabah. Belajar dari pengalaman dan didikan Arine, dia lebih bijak. Daripada langsung meluncurkan berita, dia lebih dulu membangun jaringan keamanan yang kuat. Semua narasumber dilindungi, semua bukti disimpan aman di penyimpanan cloud berlapis.

Di tengah semua itu, Arine, istrinya, tetap jadi tempat curhat utama. Dia selalu memberikan perspektif moral dan logis yang sering kali luput dari pandangan Fitrah, yang kadang terlalu fokus pada fakta dan adrenalin sesaat.

Lalu, tibalah saatnya laporan itu diterbitkan. Headline-nya menggelegar: ‘Konsorsium Tambang Black Gold Mencuci Uang Negara; Dana Amal Istri Menteri Jadi Mesin Pencucian Uang!’. Dampaknya luar biasa. Berita itu meledak di mana-mana, lebih viral dari video kucing lucu sekalipun.

Reaksi keras pun datang. Pihak konsorsium dan menteri terkait berusaha menekan Kabar Kilat habis-habisan. Mulai dari ancaman somasi, boikot iklan yang bikin Bos Top sedikit pusing mikirin anggaran buat kopi sampai ancaman fisik yang disampaikan secara tersamar.

Tapi Fitrah kali ini nggak panik. Semua sudah dia persiapkan matang-matang, termasuk rencana penanganan krisisnya.


Halaman:

Komentar