Muslim Arbi menyoroti kasus Woosh kereta cepat Jakarta-Bandung yang disebut sebagai "barang busuk" oleh Luhut Binsar Panjaitan. "Kalau sudah ketahuan Woosh itu barang busuk, kenapa tidak diproses? Ada apa antara Luhut dengan Prabowo?" tanyanya.
Ia mempertanyakan apakah Prabowo berani melawan Luhut Binsar Panjaitan yang di era Jokowi dikenal berkuasa melebihi perdana menteri. Pertanyaan serupa ditujukan kepada Menteri Keuangan Purbaya yang mengaku hanya takut kepada Presiden Prabowo.
Menteri Keuangan Purbaya dan Komitmen Pemberantasan Korupsi
Muslim Arbi mengapresiasi pernyataan Menteri Keuangan Purbaya tentang rencana penangkapan besar-besaran, namun menekankan bahwa hal ini harus dibuktikan. "Hari ini Menteri yang bekerja sesuai agenda pemberantasan korupsi Prabowo adalah Purbaya," ujarnya.
Namun, ia memperingatkan bahwa jika kinerja Menteri Keuangan melemah, masyarakat akan kecewa dan kehilangan kepercayaan. Kecuali jika Prabowo memberikan tugas khusus kepada Purbaya untuk bertindak tanpa pandang bulu menyelamatkan perekonomian negara.
Ide Pulau Buru untuk Koruptor
Muslim Arbi juga menyinggung ide almarhum Rizal Ramli tentang penggunaan Pulau Buru untuk para koruptor. "Apakah ide Rizal Ramli ini bisa diwujudkan?" pungkasnya, menutup diskusi dengan pertanyaan yang menggugah tentang solusi penanganan koruptor di Indonesia.
Diskusi ini menyoroti tantangan besar pemerintahan Prabowo dalam memulihkan kepercayaan publik melalui pemberantasan korupsi yang nyata dan berani tanpa kompromi dengan oligarki.
Artikel Terkait
Satu Tahun Prabowo Memimpin, PAN Soroti Bukti Nyata Kehadiran Negara yang Kini Terasa!
3 Jalur Rahasia ke Kendal yang Bikin Perjalananmu Anti-Bosan!
Eks Pejabat Bongkar Dampak Mengerikan Jika Terminal OTM Ditutup!
Prabowo Usul Beasiswa LPDP Fokus ke Kedokteran, Apa Dampaknya?