Polemik Ijazah Gibran Rakabuming: Roy Suryo Minta Surat Penyetaraan Dicabut
Riwayat pendidikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming kembali menjadi sorotan. Roy Suryo dan Rismon Sianipar mendatangi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) pada Rabu, 15 Oktober 2025, untuk mendesak pencabutan surat penyetaraan ijazah Gibran.
Klaim Pemufakatan Jahat dan Ketidaksesuaian Data
Dalam kunjungannya, Roy Suryo menyatakan bahwa proses pengajuan pencalonan Gibran melibatkan kesalahan. Ia menuding adanya "pemufakatan jahat" antara Gibran dengan instansi terkait, termasuk Kementerian Pendidikan dan KPU pada masa itu.
Roy Suryo mempertanyakan data pendidikan Gibran di Orchid Park Secondary School (2002-2004). Ia mengutip pernyataan Profesor Sulfikar Amir dari Nanyang Technological University (NTU) yang menyebut bahwa sekolah tersebut setara dengan O-Level, bukan SMA. Lulusan O-Level, menurutnya, tidak dapat langsung masuk perguruan tinggi tanpa melalui pendidikan lanjutan seperti A-Level atau Junior College.
Persoalan Kelulusan di UTS Insearch dan MDIS
Polemik juga menyangkut pendidikan Gibran di UTS Insearch, Sydney. Roy Suryo merujuk pada pengakuan Ikhsan Katonde, WNI di Australia, yang menyatakan bahwa Gibran mengaku tidak menyelesaikan programnya di sana. Roy Suryo menegaskan bahwa program di UTS Insearch biasanya hanya berlangsung 9-12 bulan, bukan tiga tahun.
Artikel Terkait
16 Warga Sibolga Diamankan Usai Jarah Minimarket, IDAI Sumut Minta Pertimbangan Kemanusiaan
Mentalitas Penjilat dan Ironi Kekayaan: Ancaman Nyata di Balik Kemerdekaan
Amarah Alam di Sumatra: Banjir Surut, Duka dan Truk Kayu Kembali Beraksi
WALHI Sumut Bantah Gubernur: Banjir Bandang Akibat Kerusakan Hutan, Bukan Sekadar Bencana Alam