Strategi Politik PSI: Analis Bongkar Alasan Dibalik Isu "Bapak J" dan Ketergantungan pada Jokowi-Kaesang
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kembali menjadi sorotan publik dan pengamat politik. Setelah berhasil menjadi salah satu partai yang paling banyak diperbincangkan di media sosial, strategi politik PSI kini dipertanyakan keabsahannya.
Analis Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menyoroti strategi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dinilai kerap menyajikan gimik politik. Salah satunya adalah isu "Bapak J" yang sempat menjadi trending topic sebagai Ketua Dewan Pembina.
Fenomena "Bapak J" yang memicu spekulasi liar di kalangan warganet dinilai Dedi sebagai puncak dari serangkaian manuver politik yang lebih mengutamakan sensasi ketimbang substansi. Isu ini, yang sengaja dilemparkan tanpa kejelasan, dinilai berhasil menyedot perhatian media dan publik, namun minim menyentuh pembahasan mengenai program kerja atau ideologi partai.
Penyebab PSI Mengandalkan Gimik Politik
Menurut Dedi, fenomena ini berakar pada minimnya tokoh dan gagasan substansial yang dimiliki PSI. Dalam peta politik nasional, PSI dianggap belum memiliki figur yang secara independen mampu menandingi karisma para elit politik dari partai-partai senior.
Dedi menjelaskan bahwa PSI tidak memiliki tokoh yang dapat disandingkan dengan elit politik partai lain, serta minim gagasan dan program yang mampu menarik perhatian publik. Keterbatasan inilah yang memaksa PSI mengambil jalan pintas melalui strategi gimik.
"Dengan ketidakmampuan menonjolkan tokoh dan ide politik itulah menjadi sebab PSI memilih jalur gimik, selain untuk meningkatkan popularitas, juga menciptakan sensasi populis," ujar Dedi.
Artikel Terkait
Saya Dizalimi Hary Tanoe!: Kesaksian Menohok Jusuf Hamka yang Bongkar Sakit Hati Bertahun-tahun di Pengadilan
Dharma Pongrekun: Saya Ingin Jadi Polisi yang Baik, Tapi... - Apa yang Tak Bisa Dia Ubah?
Yusuf Muhammad Bongkar Kekosongan Respons Gibran Soal Optimalisasi CPNS
Misteri Kematian Dina: Fitnah yang Menghantui Heryanto Terungkap