"Kami mendorong proses hukum. Karena permintaan maaf dari Trans7 dinilai tidak cukup untuk mengobati kekecewaan mendalam yang dirasakan oleh kiai dan santri," ungkapnya.
Lebih lanjut, sebagai Pengurus PW GP Ansor Jawa Timur, Ra Huda juga mendesak Komisi I DPR RI untuk segera memanggil Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Ia meminta agar dilakukan peninjauan ulang terhadap seluruh konten penyiaran Trans7 untuk mencegah terulangnya pelanggaran serupa.
Akar Masalah dan Reaksi Masyarakat
Pemicu kontroversi ini adalah sebuah segmen dalam program Xpose Trans7 yang menayangkan video para santri dan jamaah sedang menyalami seorang kiai. Narasi yang menyertai gambar dinilai sangat tidak pantas, karena menyebut bahwa santri rela "ngesot" demi menyalami dan memberikan amplop kepada kiai. Narator dalam tayangan itu bahkan berkomentar bahwa kiai yang sudah kaya seharusnya yang memberi amplop kepada santri.
Cuplikan tayangan tersebut langsung memicu gelombang kecaman di media sosial. Banyak netizen yang merasa tersinggung dan menyerukan aksi boikot terhadap stasiun televisi Trans7.
Artikel Terkait
Bupati Aceh Timur: Bantuan untuk Korban Banjir Masih Jauh dari Cukup
Jalur Darat ke Aceh Tamiang Akhirnya Tersambung, Bantuan Mulai Mengalir
Video Viral Tarif Parkir, Dua Jukir Liar di Surabaya Diciduk Polisi
Israel Buka Kembali Perbatasan Rafah, Warga Gaza Diizinkan Keluar ke Mesir