Fakta Pembiayaan dan Pembengkakan Utang Kereta Cepat Whoosh
Diketahui bahwa proyek kereta cepat Whoosh mengalami pembengkakan biaya yang signifikan. Nilai proyek awalnya tercatat sebesar 6,07 miliar dolar AS, namun membengkak menjadi sekitar 7,27 miliar dolar AS. Sebagian besar pembiayaan proyek ini berasal dari pinjaman dengan komposisi yang didominasi oleh utang dari China Development Bank (CDB).
Pinjaman dari CDB ini memiliki suku bunga yang berkisar antara 3,7 persen hingga 3,8 persen dengan tenor atau jangka waktu pelunasan yang sangat panjang, yaitu hingga 35 tahun. Dari sisi kepemilikan, konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memegang saham mayoritas sebesar 60 persen di PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) melalui PT Pilar Sinergi BUMN. Sementara itu, pihak China, melalui Beijing Yawan HSR Co. Ltd, memegang sisa saham sebesar 40 persen.
Sumber: https://rmol.id/read/2025/10/13/682965/utang-kereta-cepat-tanggung-jawab-jokowi-and-the-gank-
Artikel Terkait
Golden Triangle Runtuh: Otak Penyelundupan Sabu Rp 5 Triliun Ditangkap di Kamboja
ART di Bandar Lampung Curi Motor dan Uang Majikan Baru Sebulan Bekerja
KUHAP Baru Perluas Cakupan Praperadilan, Wamenkum HAM Beberkan Tiga Hal Baru yang Bisa Digugat
Kapolda Aceh Tempuh Lima Hari dan Naik Perahu Demi Tinjau Banjir Tamiang