Pemkot Surabaya Gandeng Densus 88 Antiteror Cegah Radikalisme di Dunia Digital
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengambil langkah strategis dengan menggandeng Densus 88 Antiteror Polri. Kolaborasi ini dilakukan sebagai respons atas peringatan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengenai bahaya infiltrasi paham radikal yang menyasar anak-anak melalui ruang digital dan permainan daring.
Peringatan BNPT ini bukan tanpa alasan. Lembaga tersebut telah mencatat setidaknya 13 anak dari berbagai daerah di Indonesia terpapar dan terhubung dengan jaringan simpatisan teroris yang menggunakan platform game online sebagai pintu masuk.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Surabaya, Ida Widayati, menyebut infiltrasi ini sebagai bentuk kekerasan psikis yang berbahaya.
"Ini adalah salah satu bentuk kekerasan psikis. Karena terornya itu tidak kelihatan, tahu-tahu akan mengubah karakter anak ini seperti apa,” ujarnya.
Edukasi Internet Sehat dan Pencegahan Radikalisme
Menurut Ida, kerja sama dengan Densus 88 menjadi momentum penting untuk memperluas edukasi bagi guru dan siswa tentang bahaya radikalisme serta pentingnya berinternet secara sehat.
Artikel Terkait
Kabar Terbaru! Ini Jadwal Resmi Pembukaan CPNS 2026 dari Pemerintah
TNI Gagalkan Aksi Begal & Tabrak Lari di Tol, 3 Motor Curian Disita!
Kalah Telak! Anak Buah Prabowo Ungguli Mr J PSI, Ini Faktanya
Prabowo Restui Jokowi Diadili? Ini Sinyal Purbaya yang Bikin Geger!