Kemenkeu Tegaskan Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh Bukan Tanggungan Pemerintah
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) secara resmi menegaskan bahwa utang dari proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh bukan merupakan utang pemerintah. Penegasan ini disampaikan untuk menjawab berbagai spekulasi yang beredar mengenai status pembiayaan proyek strategis nasional tersebut.
Skema Bisnis Murni B2B
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Suminto, memastikan bahwa pemerintah sama sekali tidak menanggung utang proyek PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
"Kereta Cepat Jakarta-Bandung itu kan business to business, jadi tidak ada utang pemerintah, karena dilakukan oleh badan usaha, konsorsium badan usaha Indonesia dan China (KCIC), di mana konsorsium Indonesianya dimiliki oleh PT KAI," jelas Suminto di Bogor, Jawa Barat, Jumat, 10 Oktober 2025.
Struktur Kepemilikan dan Pembiayaan KCIC
Proyek kereta cepat Whoosh digarap oleh KCIC, sebuah perusahaan patungan antara konsorsium BUMN Indonesia dan konsorsium perusahaan perkeretaapian China. Skema pembiayaannya murni berbasis bisnis dengan komposisi kepemilikan sebagai berikut:
- Porsi Indonesia: 60% melalui Pilar Sinergi Indonesia (PT KAI, Wijaya Karya, PT Jasa Marga, dan PT Perkebunan Nusantara).
- Porsi China: 40%.
Dari total investasi senilai US$7,27 miliar (sekitar Rp120 triliun), yang termasuk cost overrun US$1,2 miliar (Rp19 triliun), struktur pendanaannya adalah:
Artikel Terkait
Taliban Tembak Mati Pembunuh Hamil di Hadapan Publik
Setelah 21 Tahun Hilang, PMI Korban Penyekapan Masih Tertahan di Malaysia
Supermoon Picu Ancaman Banjir Rob di Pesisir Lampung, Warga Diminta Siaga
Jembatan Ambrol, Warga Tapanuli Tengah Bangun Akses Darurat di Tengah Banjir