Perlu dilakukan evaluasi pada pelaksana program makan bergizi gratis (MBG) menyusul ramainya kasus keracunan pada penerima manfaat,
"Pemerintah sebaiknya segera melakukan evaluasi mendalam dan mengambil langkah penyelamatan yang nyata," ujar inisiator Majelis Adat Indonesia (MAI) M. Rafik Datuk Rajo Kuaso kepada wartawan, Rabu 24 September 2025.
Kata dia, perlu juga dimintai pertanggungjawaban dari Kepala Pelaksana Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yakni Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana.
“Kepala MBG harus diperiksa, bahkan bila perlu dinonaktifkan sementara dari jabatannya, agar proses penyelidikan berjalan transparan dan akuntabel,” katanya.
Dia menegaskan, program negara yang bertujuan baik untuk masyarakat seharusnya tidak boleh menjadi ajang coba-coba dengan mempertaruhkan kesehatan generasi bangsa.
Sambungnya, pemerintah harus bersikap arif mengevaluasi program MBG. Bahkan, jika memang perlu anggaran MBG dialihkan pada mekanisme bantuan yang lebih sederhana, aman, dan bermanfaat langsung bagi rakyat.
“Anak-anak adalah generasi penerus bangsa. Jangan biarkan mereka menjadi korban dari program yang niatnya mulia tapi pelaksanaannya amburadul,” pungkasnya.
Sumber: rmol
Foto: Inisiator Majelis Adat Indonesia (MAI) M. Rafik Datuk Rajo Kuaso. (Foto: Dok. Pribadi)
Artikel Terkait
Viral Servis Motor Rp 20 Juta di Papua, Seorang Pendeta Ngamuk Motor Mogok Lagi Setelah 100 Meter
Respon Pidato Prabowo di PBB Soal Konflik Palestina-Israel, Din Syamsuddin Ibaratkan Teriakan Di Samudera, Keras Tapi Hilang Ditelan Ombak
Respon Pidato Prabowo di PBB, Din Syamsuddin: Keras tapi Hilang Ditelan Deburan Ombak
Kenapa Glory Lamria Viral? Diduga Gegara Dapat Fasilitas Mewah Imbas Sambut Kedatangan Prabowo di New York