Jadi Sorotan! Sempat Dilarang Mendikdasmen, Roblox Justru Jadi Ekskul SMP di Solo

- Jumat, 12 September 2025 | 13:30 WIB
Jadi Sorotan! Sempat Dilarang Mendikdasmen, Roblox Justru Jadi Ekskul SMP di Solo




MURIANETWORK.COM - Wali Kota Solo, Respati Ardi, membuat ekstrakurikuler (ekskul) untuk mempelajari permainan Roblox


Meski sempat ada pro kontra, Respati melihat sisi lain dari permainan Roblox.


Ditemui di Balai Kota Solo, dirinya menyebut, ekstrakurikuler Roblox dinaungi oleh Pemerintah Kota Solo melalui Dinas Pendidikan dengan Solo Technopark.


Ia menegaskan bahwa ekstrakurikuler Roblox akan mendapat pendampingan dari guru.


"Ya, ekskul ini memang didampingi oleh gurunya, didampingi oleh orang tuanya. Gimana kita melihat perkembangan dunia digital dan Roblox ini jika dengan pengawasan yang tepat, dengan pelatihan yang tepat akan membuat anak-anak bisa kreatif dan bisa bersosialisasi dengan kawan-kawannya di dunia online," kata Respati, Jumat (12/9/2025).


Ia mengatakan, ekstrakurikuler tersebut sudah berjalan di Solo Technopark dengan nama Edublox


Meski sudah berjalan, pihaknya masih akan terus melakukan penyempurnaan.


"Edublox di Solo Technopark. Jadi Solo Technopark itu kan memang di sana pelatihan kerja, riset teknologi jadi full di sana, iya sudah berjalan beberapa hari yang lalu," tambah Respati.


Respati menerangkan, ekskul Roblox hanya bisa diikuti oleh siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sedangkan anak-anak belum diperbolehkan untuk mengikuti ekstrakurikuler tersebut.


"Iya, khususnya SMP dulu, ya kalau harapan saya jangan usia dini, karena Roblox ini harusnya SMP menuju remaja. Anak-anak saya tidak menyarankan, anak-anak SMP sudah menjelang remaja sudah mengetahui, nanti gurunya dari kami, dari Solo," bebernya.


"Sudah berjalan, kelas pertama sudah berjalan dan cukup antusias. Jadi kita sempurnakan terus, kita buka kelas-kelasnya, kita buka terus. Yang terpenting adalah guru dan orang tua familiar dengan game yang ada, yang anak mainkan," terangnya.


Dengan ekstrakurikuler tersebut, ia menyebut ingin memberi wadah untuk bagi generasi Alpha


Dengan adanya ekstrakurikuler tersebut bisa mengetahui minat dan bakat dari anak tersebut.


"Jadi dan biar anak-anak juga di sana mengetahui ekosistemnya bahwa nanti oh pengin jadi profesi apa, sudah jelas punya cita-cita apa. Jadi Pemkot Solo mempersiapkan untuk generasi Alpha dengan baik," jelasnya.


Meski sempat ada larangan dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), pihaknya optimis ekstrakurikuler Roblox bisa mengasah kreativitas anak-anak.


"Saya rasa pro kontra itu pasti sudah biasa. Tapi kami di Pemerintah Kota berkomitmen untuk mengetahui minat bakat anak melalui dunia game dan kreativitas bisa diasah lewat kanal-kanal yang menyenangkan. Anak-anak ini harus diberikan pelajaran dari hal-hal yang menyenangkan. Harus kita apalagi di sudah bukan Gen Z lagi, ini Gen Alpha," tutupnya.


Mendikdasmen Larang Siswa Main Roblox


Diberitakan sebelumnya, larangan bermain game Roblox ini disampaikan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti saat memantau program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di SDN Cideng 02 Jakarta Pusat, Senin (4/8/2025).


Mu'ti menjelaskan mengapa ia melarang murid-murid untuk bermain game Roblox. Menurutnya game itu menampilkan berbagai adegan kekerasan.


Di tingkat SD, tingkat intelektualitas mereka belum mampu membedakan mana adegan nyata dan rekayasa. 


Menjadi peniru ulung, anak di usia SD tanpa ragu bisa melakukan tindakan yang mereka lihat di dalam game.


"Dengan tingkat kemampuan mereka yang memang masih belum cukup itu, kadang-kadang mereka meniru apa yang mereka lihat. Sehingga karena itu kadang-kadang praktek kekerasan yang ada di berbagai game itu memicu kekerasan di kehidupan sehari-hari anak-anak," ucap Mu'ti, dikutip dari detikEdu.


"Misalnya mohon maaf ya, kalau di game itu dibanting, itu kan tidak apa-apa orang dibanting di game. Kalau dia main dengan temennya, kemudian temennya dibanting, kan jadi masalah," jelasnya lebih lanjut.


Sumber: Detik

Komentar