Amuk massa dan penjarahan terjadi karena adanya provokasi sistemik. Target operasi sudah dirancang rapi dengan pola yang sama dan berulang di berbagai daerah. Kantor lembaga legislatif dan kepolisian menjadi sasaran amuk massa karena menjadi simbol arogansi elite.
Bahkan amuk massa dan penjarahan sekarang sudah menyasar ke ranah personal pejabat publik. Sasaran personal terlokalisir pada pejabat publik yang dianggap sebagai "common enemy" karena ucapan dan kebijakannya yang tidak pro rakyat, seperti Anggota DPR Ahmad Sahroni, Uya Kuya, Eko Patrio, Nafa Urbach, Adies Kadir dan Menkeu Sri Mulyani.
Jika pendekatan Polri dalam menghadapi demonstrasi ke depan semakin represif, maka peluang jatuhnya korban bisa lebih banyak. Inilah yang akan membuat turbulensi politik bisa semakin kencang.
Aksi-aksi solidaritas nasional kepada korban brutalitas aparat bisa meluas. Situasi bisa menjadi tidak terkendali karena amuk massa dan penjarahan bisa saja melebar pada fasilitas publik seperti jalan tol, stasiun, pusat perbelanjaan, pelabuhan dan lain-lain.
Kalau fasilitas publik terganggu, maka ekonomi akan lumpuh. Krisis ekonomi akan mempermudah munculnya tuntutan Prabowo lengser.
Kalau desakan mundur menguat, dengan melihat karakter personal Prabowo yang cinta NKRI, Prabowo bisa saja mengundurkan diri (berhenti) demi menjaga persatuan nasional.
Skenario lengser dengan pendekatan soft landing bisa menjadi pilihan paling realistis. Prabowo kemungkinan tidak akan melakukan perlawanan politik di MPR ketika desakan mundur semakin kencang.
Soal sikap partai-partai di Senayan, parpol pada akhirnya akan realistis, mengikuti arah angin yang paling menguntungkan. Konsensus elite parpol sangat mudah dibangun sepanjang saling menguntungkan.
Sekarang bola kembali kepada Prabowo sendiri. Jika Prabowo tidak memperkuat basis pertahanan politiknya, peluang terjadinya "kudeta" politik cukup tinggi.
Harus diakui bahwa basis pertahanan politik prabowo sebetulnya masih rapuh terutama dalam menghadapi aktor-aktor shadow state yang terlalu kuat.
Prabowo tidak berdaya menghadapi koruptor-koruptor kelas kakap di sektor pertambangan, migas, sawit, tanah, pertanian dan perkebunan yang sedang terancam masa depan bisnisnya.
Prabowo cukup rapuh menghadapi gempuran atau serangan balik dari pemain-pemain besar yang menguasai sumber daya ekonomi strategis nasional.
Prabowo bisa saja selamat dari tuntutan mundur jika mau berdamai dengan kekuatan besar yang sedang menekannya. Tapi resiko politik nya, Prabowo akan menghadapi gerakan masyarakat sipil organik yang kritis terhadap pemerintah seperti CSO dan elemen-elemen mahasiswa.
Jatuh tidaknya Prabowo sebelum Desember 2025 kembali pada pilihan yang akan diambil Prabowo; berdamai dengan oligarki atau terus melawan.
Prabowo sedang dihadapkan pada pilihan sulit; berdamai dengan oligarki atau tumbang lebih cepat. Jika berdamai atau berkompromi, Prabowo berpeluang selamat, tapi mimpi-mimpi besar Prabowo untuk melaksanakan amanat Pasal 33 UUD 1945 menjadi kandas.
Pemberantasan mega skandal korupsi SDA hanya akan menjadi coretan visi di atas kertas dan imajinasi Prabowo.
Jika Prabowo melawan, maka stabilitas politik akan dibuat lebih goncang. Spiral kerusuhan dan amuk massa bisa menjalar kemana-mana yang akan berujung pada public distrust terhadap Prabowo.
Dalam situasi chaos berskala luas, maka cara paling soft untuk merayu Prabowo mundur adalah dengan menempatkannya sebagai purnawirawan yang berjasa besar terhadap kesatuan bangsa.
Perlawanan Prabowo bisa saja berhasil jika basis pertahanan politiknya diperkuat. Kendali penuh atas TNI dan Polri mutlak dilakukan.
Selain itu, Prabowo harus bisa mengkapitalisasi dukungan rakyat dengan program-program populisnya serta membatalkan kebijakan-kebijakan di segala sektor yang memberatkan rakyat banyak seperti pajak.
Kerja-kerja politik tersebut memang berat jika tidak ditopang dengan squad atau basis pertahanan politik yang kokoh.
Sekarang pilihan ada di tangan Prabowo!rmol news logo article
Oleh: Yusak Farchan
Artikel Terkait
BPK 10 Tahun Peringatkan Pola Pelanggaran BBM, Kini IAW Desak KPK dan Kejagung Buru PT NHM!
Garuda Indonesia Bangkrut? Ini 5 Fakta Pahit yang Bikin Geleng-Geleng!
Terungkap! Laporan Bocor Soal Setoran Ilegal yang Bisa Bikin MBG Jadi Sarang Korupsi
Kabar Terbaru dari Taliban: Instruksi Rahasia Emir untuk Seluruh Pejabat Afghanistan Terungkap!