Drama Ijazah Jokowi, Eks Rektor UGM Ngaku Dijebak? Bongkar Kronologi Pertemuan Kontroversial

- Kamis, 17 Juli 2025 | 22:25 WIB
Drama Ijazah Jokowi, Eks Rektor UGM Ngaku Dijebak? Bongkar Kronologi Pertemuan Kontroversial



Isu lama soal keaslian ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali memanas dan menjadi perbincangan publik. Namun, kali ini dengan sebuah plot twist yang tak terduga, seorang mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) yang pernyataannya viral, kini muncul ke publik dengan pengakuan mengejutkan.


Ia mengklaim telah dijebak oleh Bambang Tri Mulyono, penulis buku kontroversial "Jokowi Undercover", dan Sugi Nur Rahardja alias Gus Nur.


Pengakuan ini sontak mengubah arah narasi, dari yang semula menyerang validitas ijazah sang presiden, menjadi sebuah drama tentang dugaan manipulasi dan jebakan untuk kepentingan tertentu.


Dalam video klarifikasi terbarunya, mantan rektor UGM tersebut dengan tegas menarik ucapannya yang sempat direkam dan disebarkan.


Ia menceritakan bahwa dirinya tidak pernah berniat untuk menyatakan ijazah Jokowi palsu. Sebaliknya, ia merasa percakapannya telah dipelintir dan dimanfaatkan setelah dijebak dalam sebuah pertemuan yang tidak ia duga sebelumnya.


Klarifikasi ini menjadi sentral karena membantah secara langsung narasi yang dibangun oleh pihak Bambang Tri dan Gus Nur. Sang mantan rektor menjelaskan bahwa dirinya didatangi di rumahnya tanpa pemberitahuan yang jelas mengenai tujuan akhir pertemuan tersebut.


"Saya benar-benar merasa dijebak oleh mereka," ungkapnya dalam video klarifikasi yang beredar luas, merujuk pada pertemuan dengan Bambang Tri dan Gus Nur.


Pernyataan ini krusial karena menunjukkan adanya unsur kesengajaan dari pihak lain untuk merekam dan menyebarkan konten yang berpotensi menimbulkan kegaduhan politik, dengan mengorbankan kredibilitas seorang akademisi senior.


Untuk memberikan gambaran utuh, sang mantan rektor membeberkan kronologi peristiwa yang menjeratnya. Menurutnya, semua berawal ketika Gus Nur menghubunginya dengan niat untuk bersilaturahmi. Namun, kenyataannya berbeda.


Awal Mula Kontak



Halaman:

Komentar