Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke ibu kota Suriah, Damaskus, pada Rabu, 16 Juli 2025, menghantam gedung Kementerian Pertahanan dan area di sekitar istana presiden.
Serangan ini merupakan sinyal tegas dari Israel untuk menghancurkan pasukan pemerintah Suriah yang dituding menyerang komunitas Druze di Suriah Selatan. Langkah ini juga menandai eskalasi signifikan Israel terhadap pemerintahan sementara Presiden Ahmed al-Sharaa, yang dipimpin oleh kelompok Islamis.
Israel menyebut rezim baru di Suriah sebagai "jihadis yang menyamar", dan menegaskan tidak akan membiarkan mereka mengerahkan pasukan ke wilayah selatan Suriah. Komitmen Israel untuk melindungi komunitas Druze dipicu oleh tekanan dari minoritas Druze di Israel sendiri, yang menyerukan tindakan nyata atas situasi tersebut.
Sementara itu, Amerika Serikat menyatakan sedang mengambil langkah untuk mengakhiri konflik.
Artikel Terkait
Sewa Bus Jogja 2025: Pilih Medium 30 Seat atau Big Bus 50 Seat
Sejarawan Bongkar Tayangan Trans7: Ini Bukan Ajaran Sopan Santun Islam Sebenarnya?
Mengapa Shimon Peres Ajukan Kewarganegaraan Palestina? Fakta Mengejutkan 1937!
Ikan Raksasa 10 Meter Terdampar di Gaza, Apa yang Ditemukan di Dalamnya Mengejutkan!