Presiden Prabowo Subianto mengumumkan target yang ambisius: pekan ini, pembangunan 2.000 rumah bagi korban bencana di Sumatera akan dimulai. Langkah ini merupakan bagian dari upaya percepatan pemulihan di tiga provinsi yang paling parah terdampak.
Dalam Sidang Kabinet di Istana Negara, Senin (15/12), Prabowo menegaskan pemerintah tak main-main. Sumber daya negara digerakkan secara besar-besaran untuk menangani krisis ini. Fokus utamanya jelas: segera menyediakan tempat tinggal, baik sementara maupun tetap, bagi warga yang kehilangan segalanya.
“Saya dapat laporan dari Menteri Perumahan ya,” ujar Prabowo.
“Mungkin mulai hari Minggu ini kita sudah mulai membangun 2.000 rumah. Kemungkinan rumah ini bisa langsung saja jadi rumah tetap ya,” tambahnya.
Menurutnya, laporan dari Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, menyebutkan pekerjaan konstruksi bisa segera dimulai dan berpotensi langsung menjadi hunian permanen. Untuk mengawal proses ini, pemerintah sedang menyiapkan pembentukan satuan tugas khusus yang menangani rehabilitasi dan rekonstruksi.
Namun begitu, Prabowo punya pesan keras untuk seluruh jajaran kementerian dan lembaga. Ia meminta agar tidak ada lagi hambatan terkait persoalan lahan. “Jangan ada alasan cari lahan dan sebagainya. Pakai lahan milik negara yang ada,” tegasnya.
“Kalau perlu PTPN, kalau perlu konsesi-konsesi hutan itu kita pakai semua,” imbuh Presiden, menekankan agar pembangunan tak boleh tertunda.
Di sisi lain, Menteri Maruarar Sirait memberikan laporan yang lebih rinci dan dinamis. Komitmen pembangunan rumah justru terus bertambah. Dari angka awal 2.000 unit, bertambah 500 unit pada malam sebelumnya, dan lagi 100 unit pada pagi harinya. Totalnya kini mencapai 2.600 unit rumah yang pendanaannya berasal dari luar APBN dan siap dieksekusi bulan ini.
Tapi, untuk memastikan groundbreaking benar-benar terjadi minggu ini, Maruarar meminta arahan Presiden.
Artikel Terkait
Stok BBM dan LPG Aman, Pemerintah Pastikan Pasokan Nataru Tak Terganggu
Galon Ganula Berusia 13 Tahun Masih Beredar di Pasaran Jabodetabek
CSIS Siapkan Rights Issue Rp198 Miliar untuk Ekspansi Kawasan Industri
Menanti Swasembada Pangan: Indonesia Siap Capai Rekor Stok Beras Tertinggi pada 2026