“Terima kasih kepada rakyat Indonesia atas persahabatan dan komitmennya untuk menyeimbangkan defisit perdagangan kami. Kami akan terus MEMBERIKAN hasil bagi rakyat Amerika, dan rakyat Indonesia!”
Pemerintah Indonesia menegaskan sedang meramu kesepakatan yang belum final dan masih dalam tahap penyusunan pernyataan bersama.
“Kami sedang menyiapkan pernyataan bersama antara AS dan Indonesia yang akan menjelaskan besarannya, termasuk tarif, non-tarif, dan pengaturan komersial. Kami akan informasikan segera,” kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Sesmenko Perekonomian) Susiwijono Moegiarso melalui pesan singkat dikutip dari Reuters, Rabu (16/7/2025).
Pernyataan tersebut merespons unggahan Trump di platform Truth Social @realDonaldTrump dan wawancaranya di luar Oval Office yang menyebut Indonesia bersedia membayar tarif ekspor 19 persen, sementara AS tidak dikenai bea masuk di pasar Indonesia.
Trump juga mengumumkan Indonesia sepakat membeli energi dari AS senilai 15 miliar dolar, produk pertanian senilai 4,5 miliar dolar, serta 50 unit pesawat Boeing. Meski begitu, ia tidak menyebutkan kerangka waktu pembelian tersebut.
Selain itu, formula kesepakatan dengan Indonesia juga mencakup sanksi tarif tambahan terhadap praktik transshipment, yakni ekspor ulang dari negara ketiga seperti China melalui Indonesia. Trump menyatakan tarif dari negara asal akan tetap dibebankan kepada Indonesia jika ditemukan pelanggaran tersebut.
Sebelum pengumuman ini, Trump sempat mengirimkan surat kepada Presiden RI Prabowo Subianto yang berisi ancaman tarif sebesar 32 persen terhadap ekspor Indonesia ke AS, berlaku mulai 1 Agustus 2025. Ancaman serupa dikirimkan ke lebih dari 20 negara mitra dagang lainnya, termasuk Jepang, Brasil, dan Kanada, dengan besaran tarif antara 20 persen hingga 50 persen.
Menurut laporan Yale Budget Lab, kebijakan tarif Trump diperkirakan akan menaikkan rata-rata tarif efektif AS menjadi 20,6 persen, dari sebelumnya hanya 2 hingga 3 persen sebelum ia kembali menjabat Januari lalu. Meskipun diperkirakan akan sedikit menurun ke 19,7 persen karena penyesuaian konsumsi, angka itu tetap menjadi yang tertinggi sejak 1933.
Susiwijono menegaskan, Indonesia tetap menjunjung prinsip resiprokal dalam perundingan perdagangan. “Kami pastikan bahwa posisi Indonesia dalam perundingan dagang tetap menjaga kepentingan nasional,” tegasnya.
Berdasarkan data TradeMap ITC, ekspor utama Indonesia ke AS antara lain minyak sawit, peralatan elektronik, alas kaki, ban kendaraan, karet alam, dan udang beku. Nilai perdagangan bilateral kedua negara pada 2024 tercatat hampir 40 miliar dolar, dengan surplus di pihak Indonesia sebesar hampir 18 miliar dolar.
Perdagangan AS-Indonesia tidak masuk dalam 15 besar meski terus berkembang. Ekspor AS ke Indonesia naik 3,7 persen tahun lalu, sementara impor dari Indonesia meningkat 4,8 persen.
Sumber: republika
Foto: Presiden AS Donald Trump/Foto: EPA
Artikel Terkait
Luhut Buka Suara: Masalah Kereta Cepat Whoosh Ternyata Bukan Baru-baru Ini!
Roy Suryo Bongkar Pasal Selundupan! Konspirasi KPU Soal Ijazah Gibran Akhirnya Terungkap.
Roy Suryo Bongkar Pasal Selundupan Ijazah Gibran: Ini Modus Konspirasi KPU yang Dituduhkan!
Luhut Buka Suara Soal Utang Kereta Cepat: Purbaya Tanya, Siapa yang Minta APBN?