Beathor: Saya Bela Bu Mega, Bongkar Dugaan Ijazah Jokowi dari Pasar Pojok Pramuka

- Sabtu, 28 Juni 2025 | 20:35 WIB
Beathor: Saya Bela Bu Mega, Bongkar Dugaan Ijazah Jokowi dari Pasar Pojok Pramuka


Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Beathor Suryadi, akhirnya angkat bicara soal pidato viral Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang menyinggung isu ijazah Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Dalam sebuah pernyataan terbuka, Beathor mengaku motivasinya menelusuri asal-usul dokumen pendidikan Jokowi bukan untuk menjatuhkan, melainkan sebagai bentuk pembelaan terhadap Megawati selaku Ketua Umum partainya.

“Pidato Bu Mega soal ijazah itu viral di medsos. Beliau hanya meminta agar yang bersangkutan menunjukkan ijazah asli. Tapi kemudian muncul respons dari warga: ‘Lho, PDIP juga harus ikut bertanggung jawab dong, Jokowi itu kan kadernya’,” ujar Beathor dalam keterangannya yang dikutip dari www.suaranasional.com, Sabtu (28/6/2025).

Respons warga tersebut membuat Beathor merasa perlu menindaklanjuti. Ia pun mengaku melakukan penelusuran di internal partai, terutama kepada para kader yang selama ini mengikuti isu seputar dokumen pendidikan Jokowi.

“Atas tanggapan warga itu, aku—Beathor—mencari info kepada para kader. Kebetulan isu dokumen Joko Widodo itu sudah banyak dibaca dan didiskusikan kader. Maka ketika aku tanya, siapa yang punya info, mulai muncul penjelasan-penjelasan,” ungkapnya.

Dari penelusuran itu, Beathor mendapatkan informasi mencengangkan. Salah satu sumber internal menyebut bahwa dokumen-dokumen milik Presiden Jokowi, terutama ijazah, diduga diperoleh dari kawasan Pasar Pojok Pramuka.

“Motivasiku saat aku bertanya ke Mas Pras (Prasetyo Edi Marsudi, red) bukan untuk menjatuhkan Jokowi. Tapi karena aku membela Bu Mega. Aku ingin menjelaskan bahwa apa yang dikatakan Ketua Umum itu ada dasarnya. Dan aku dapatkan informasi bahwa dokumen itu asalnya dari Pasar Pojok Pramuka,” tegasnya.

Isu soal keaslian ijazah Jokowi memang telah berulang kali mencuat dan menjadi polemik publik. Namun baru kali ini seorang politisi PDIP secara terbuka mengakui adanya diskursus internal dan upaya klarifikasi terhadap informasi yang selama ini berseliweran di masyarakat.

Lebih lanjut, Beathor menegaskan bahwa langkahnya bukanlah bentuk pembangkangan terhadap partai, melainkan dorongan moral untuk menjernihkan persoalan yang berpotensi menyeret nama baik PDIP.

“Jangan sampai orang mengira Bu Mega asal bicara. Beliau hanya minta transparansi. Dan kami, sebagai kader, wajib membela kehormatan beliau,” kata Beathor.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Jokowi sendiri mengenai pernyataan Beathor Suryadi.

Namun yang jelas, pernyataan ini makin menambah panjang daftar kontroversi yang menyelimuti dokumen pendidikan Jokowi, sekaligus memunculkan pertanyaan publik: apakah PDIP kini tengah melakukan refleksi internal terhadap sosok yang pernah mereka usung dan menangkan dalam dua pemilihan presiden?

Foto: Beathor Suryadi (Dok Pribadi)

Komentar