MURIANETWORK.COM - Polemik Ijazah Palsu Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) masih terus bergulir, memecah publik menjadi 2 kubu, yakni pro dan kontra.
Buntut dari isu ijazah palsu, Jokowi merasa resah dan langsung mengunjungi Polda Metro Jakarta untuk melaporkan pencemaran nama baik.
Ahli Epidemiologi sekaligus Pegiat Media Sosial, Dokter Tifauzia Tyassuma baru-baru ini memberikan pandangannya.
Lewat unggahan X milik pribadinya @DokterTifa ia menyebut Jokowi tidak henti melakukan kebohongan dan melakukannya dengan sangat tenang, naasnya ia selalu menyeret nama orang lain dalam rangkaian kebohongan yang dibuat.
"Takjub sekali. Dengan ketenangan memproduksi kebohongan dan mengorbankan orang lain," tulis dokter Tifa, dilansir X Sabtu, (24/5/2025).
Lebih lanjut, Tifa menyebut bahwa segala rekam jejak digital yang berkaitan dengan kebohongan Jokowi masih tersimpan rapi.
"Tahun 2017 sudah jelas pernyataan dan menjadi jejak digital yang tak terhapus sampai kiamat," jelas Tifa.
Tifa kemudian meniru narasi yang dilontarkan Jokowi pada saat itu yakni "Dosen pembimbing skripsi saya Pak Kasmudjo, yang galak, saya dibentak-bentak,".
Dengan pernyataan yang disampaikan Jokowi pada tahun 2017 itu, sehingga Tifa berpegang teguh atas keyakinannya, bahwa Jokowi benar-benar berbohong.
"Sekarang dengan entengnya berkata; 'Pak Kasmudjo bukan pembimbing skripsi, pembimbing skripsi saya Prof. Dr. Ir. Sumitro," lanjutnya.
Sebagai salah satu yang terlapor dalam gugatan isu ijazah palsu perkara pencemaran nama baik, Tifa juga menerangkan percakapan antara Jokowi dan wartawan baru-baru ini.
"Jadi Pak Kasmudjo siapa, Pak?" tanya wartawan
"Pembimbing akademik" jawab Jokowi.
Penyataan terbaru Jokowi sangat bertolak belakang dengan pernyataan yang disampaikan Kasmudjo pada tahun 2017 silam.
"Padahal, Pak Kasmudjo sudah bersaksi, dalam video yang jadi jejak digital abadi," jelasnya.
Dalam kesaksian Kasmudjo ia menyatakan "Saya tahun 1980-1985 belum jadi Dosen, masih Asisten Dosen. Saya bukan Dosen Pembimbing Akademik, saya bukan Dosen Pembimbing Skripsi".
Menurut Tifa, di Universitas manapun termasuk UGM, tidak ada Asisten Dosen yang bisa jadi Dosen Pembimbing Akademik.
"Bukan sekedar ngawur. Bohong!," tegasnya.
Dengan demikian, Tifa menyebut bahwa sekarang Kasmudjo sedang menjadi buah dari kesediaannya berkomplot di panggung, menyebut dirinya Dosen Pembimbing, PN Sleman menjerat Pak Kasmudjo sebagai calon tersangka pembohongan publik.
Entah siapa lagi bakal diseret orang ini dalam kasus yang sebenarnya mudah sekali diselesaikan.
Artikel Terkait
Kabar Terbaru! Ini Jadwal Resmi Pembukaan CPNS 2026 dari Pemerintah
TNI Gagalkan Aksi Begal & Tabrak Lari di Tol, 3 Motor Curian Disita!
Kalah Telak! Anak Buah Prabowo Ungguli Mr J PSI, Ini Faktanya
Densus 88 Turun Tangan di Surabaya, Ini yang Dikejar!