Sementara Luhut menyatakan bahwa hubungan persahabatan antara Indonesia dan China sangat kuat.
"Sahabat sejati terasa dekat meski dipisahkan lautan dan benua, pepatah kuno China ini sangat tepat menggambarkan hubungan kedua negara," kata Luhut.
Perkembangan ekonomi Indonesia, ucap Luhut, tidak terlepas dari kerja sama saling menguntungkan dengan China.
"Kolaborasi di berbagai bidang seperti perdagangan, keuangan, transfer teknologi, dan pelatihan sumber daya manusia telah membuahkan hasil melimpah. Proyek-proyek ikonik seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung menolong rakyat kedua negara, dan kerja sama ini juga berdampak positif bagi negara-negara tetangga," papar Luhut.
Tahun ini menandai 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-China sekaligus 70 tahun Konferensi Bandung.
"Hubungan antarnegara bergantung pada kedekatan rakyat, dan kedekatan rakyat lahir dari kesatuan hati," tutur Luhut.
Luhut menyebut Indonesia berharap dapat mempererat interaksi di semua tingkat dengan China, memperluas bidang kerja sama, meningkatkan pertukaran budaya, mendorong komunitas masa depan bersama Indonesia-China untuk berkembang lebih besar, serta bersama-sama memajukan solidaritas dan kolaborasi "Global South" (Selatan Global).
Dalam pertemuan itu, keduanya juga membahas mengenai isu-isu kawasan dan internasional yang menjadi perhatian bersama.
Ikut hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Mari Elka Pangestu, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Chief Information Officer Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara) Pandu Sjahrir, Duta Besar RI untuk Tiongkok dan Mongolia Djauhari Oratmangun, serta para pejabat terkait lainnya.
Sumber: Fajar
Artikel Terkait
Keluarga Dina Oktaviani Ungkap Rencana Mengerikan Heryanto: Dia Patut Dihukum Mati!
Prabowo Gebuk Jokowi? Ini Kata Purbaya Soal Perang Politik di Istana
Siapa yang Harus Bayar Utang Kereta Cepat? Ini Fakta yang Bikin Geleng-Geleng!
Kabar Terbaru! Ini Jadwal Resmi Pembukaan CPNS 2026 dari Pemerintah