Pengamat kesehatan Timboel Siregar menyarankan pemerintah untuk mencari opsi lain dalam penyaluran makan bergizi gratis (MBG) bagi para siswa sekolah. Penyaluran anggaran MBG langsung ke orang tua siswa patut dipertimbangkan.
Timboel mendorong, agar pengelolaan MBG sebaiknya dikembalikan ke orang tua dengan memberikan uang yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kesukaan anak. Mustahil orang tua akan siapkan menu MBG asal-asalan hingga keracunan.
"Nah, jadi ini juga bisa meminimalisasi terjadinya risiko keracunan dan sebagainya. Jangan sampai MBG menjadi kontraproduktif karena terjadinya beberapa kejadian yang mengalami keracunan," kata dia saat dihubungi Inilah.com, Jakarta, Sabtu (10/5/2025).
Dia mengatakan keracunan yang terus berulang membuktikan Dadan Hindayana, kepala Badan Gizi Nasional (BGN), gagal sebagai komandan program MBG. Timboel juga menyentil sikap besar kepala Dadan usai dibela Presiden Prabowo Subianto, dengan menganggap klaim keberhasilan MBG 99,99 persen adalah sesuai realita.
"Jadi sebaiknya sih tidak menggunakan narasi sukses 99,9% sementara ada di satu sisi anak-anak kita yang keracunan," ucapnya.
Timboel juga menyoroti kelalaian BGN yang hingga saat ini belum memiliki sistem yang dapat memastikan agar keracunan akibat MBG tidak terulang kembali.
"Pemerintah mohon maaf ya, belum memiliki sistem untuk memastikan tidak terjadi lagi di kemudian hari. Nah, ini kan jadi artinya bahwa proses pemberian MBG ini juga harus bisa diyakinkan oleh pemerintah kepada masyarakat bahwa ini aman," katanya.
Sebelumnya, inas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan total pelajar di Bogor yang keracunan makanan program MBG menjadi 171 siswa.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor telah melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) lanjutan pada 13 sekolah bersama dengan puskesmas, serta berkoordinasi dengan rumah sakit (RS) tentang pengambilan sampel dari muntahan pasien yang dirawat inap. "Korban baru yang terdata hari ini sebanyak 135 orang, sehingga total korban menjadi 171 orang," kata Sri.
Sejauh ini data tersebut berasal dari 13 sekolah di Kota Bogor. Dinkes Kota Bogor tengah menginvestigasi epidemiologis untuk mencari sumber kejadian, serta berkoordinasi dengan pihak sekolah dan instansi terkait dalam upaya penanganan, pengambilan sampel, dan edukasi ke masyarakat.
Sebelum peristiwa di Bogor, setidaknya ada 742 siswa dari Tasikmalaya, Cianjur, Bandung, hingga Karanganyar mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi menu MBG, dengan gejala mulai dari diare, muntah, hingga demam. Kemudian, sebanyak 121 siswa di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatra Selatan (Sumsel) juga mengalami keracunan massal.
Dengan sederet persoalan ini, Dadan masih bisa tersenyum lebar. Apalagi, usai mendapat pembelaan Prabowo yang menganggap program MBG berhasil. Wajah girang tak bisa disembunyikan Dadan. Dia juga tak menerima disebut lapor yang baik-baik saja, seraya menyakinkan 99,99 persen MBG berhasil adalah realita.
"Bapak Presiden menyampaikan angka (99,99 persen) itu, nah angkanya mencerminkan itu. Bukan kita yang mengklaim, tapi angka," ucap Dadan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (6/5/2025).
"Sekarang penerima manfaat kan 3,5 juta, angka kejadian Anda bisa hitung sendiri. Tinggal bagi angka kejadian dengan 3,5 juta. Coba saja bagi sendiri ya. Sekarang dalam otak Anda ada berapa? Coba. Berapa? Bagi dengan 3,5 juta, berapa hasilnya?" ucap dia lagi dengan bangga.
Sumber: inilah
Foto: Kepala BGN Dadan Hindayana saat mengunjungi para siswa yang dirawat di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Cianjur, Jawa Barat, karena mengalami gejala gangguan kesehatan usai mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (23/4/2025). (Foto: BGN)
Artikel Terkait
Kapolda Metro Sebut Omongan Hercules tentang Jenderal Ompong Bisa Masuk Pasal Penghinaan
Tolak Ajakan ke Hotel, Mahasiswi Ini Diborgol Oknum Polisi di Kos-an, Teriak saat Pelaku Hendak Memasukkan..
AS Keluarkan Travel Warning ke Indonesia, Terutama Papua: Potensi Terorisme dan Bencana Alam
Anak Pejabat Polisi yang Viral Ejek Polantas di Maros Kini Serahkan Diri