Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengaku belum tahu apa penyebab keracaunan 171 siswa TK, SD dan SMP di Kota Bogor yang diduga keracunan usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG).
“Sumber masalah dalam pendalaman,” ujar Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana kepada wartawan, Jakarta, Sabtu (10/5/2025).
Dadan menyebut memikirkan juga tengah menunggu hasil uji sampel. Dia juga belum mengetahui kapan hasil lab tersebut keluar. “Menunggu hasil lab dari dinkes,” ucap dia.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan total pelajar di Bogor yang keracunan makanan program MBG menjadi 171 siswa.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor telah melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) lanjutan pada 13 sekolah bersama dengan puskesmas, serta berkoordinasi dengan rumah sakit (RS) tentang pengambilan sampel dari muntahan pasien yang dirawat inap. “Korban baru yang terdata hari ini sebanyak 135 orang, sehingga total korban menjadi 171 orang,” kata Sri.
Sejauh ini data tersebut berasal dari 13 sekolah di Kota Bogor. Dinkes Kota Bogor tengah menginvestigasi epidemiologi untuk mencari sumber kejadian, serta berkoordinasi dengan pihak sekolah dan instansi terkait dalam upaya penanganan, pengambilan sampel, dan edukasi ke.
Sumber: inilah
Foto: Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana usai rapat bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (6/5/2025). (Foto: Inilah.com/Diana).
Artikel Terkait
Tim Roy Suryo Tolak Wacana Damai Jimly, Desak Polri Usut Tuntas Dugaan Ijazah Palsu
Mesin Enigma Nazi Laku Rp 9 Miliar, Rekor Dunia Terkerek Lagi
Maut di Balik Kemulusan Tol Cipali: Ketika Jalan Lengang Justru Mematikan
Prabowo Puji Desain Jembatan Kabanaran, Minta Anak Sekolah Tak Lagi Dipaksa Menyambut