Penjelasan Gus Miftah Soal Dakwah di Candi Prambanan yang Tuai Pro Kontra

- Senin, 05 Mei 2025 | 12:40 WIB
Penjelasan Gus Miftah Soal Dakwah di Candi Prambanan yang Tuai Pro Kontra


Sosok pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah lagi-lagi viral di media sosial.

Kali ini, giliran kegiatan dakwah Gus Miftah yang mendapat sorotan tajam, karena akan digelar di komplek kawasan situs warisan umat Hindu, Candi Prambanan.

Kontroversi bermula saat akun X @GIHindu mengunggah poster kegiatan bertajuk Prambanan Bersholawat itu belum lama ini.

Sang pengelola akun merasa, tidak semestinya kegiataan keagamaan tertentu digelar di tempat ibadah umat Hindu.

"Prambanan itu candi Hindu," keluhnya.
Sebenarnya, tidak masalah kalau penganut keyakinan selain Hindu ikut berdoa di kawasan Candi Prambanan.

Namun, bukan berarti mereka di luar umat Hindu boleh menyelenggarakan kegiatan keagamaan di sana.

"Bila umat lain ingin berdoa di sana, silakan doa dalam hati. Dengan bahasa apa, kan tidak ada yang tahu. Tapi kalau beramai-ramai dengan branding agama lain, rasanya tidak elok," lanjut pengelola akun tersebut.

Keluhan akun @GIHindu sendiri menuai respons beragam dari pengguna X lain.

Ada yang sependapat dengan alasan untuk menjaga kesucian dan fungsi spiritual situs keagamaan, dan ada juga yang membela penyelenggara karena sudah meminta izin ke tokoh adat setempat.

Gus Miftah sendiri akhirnya ikut buka suara perihal kegaduhan yang timbul imbas rencana mengadakan kegiatan dakwah di Candi Prambanan.

Dalam keterangan tertulis, Minggu, 4 Mei 2025, Gus Miftah menyebut kegiatan yang dijadwalkan berlangsung 10 Mei 2025 itu berlokasi di luar area umat Hindu biasa beribadah.

"Acara ini digelar jauh dari tempat umat Hindu biasa menggelar acara keagamaan," jelas Gus Miftah.

Gus Miftah sama sekali tidak bermaksud mempermainkan kesucian tempat ibadah umat Hindu.

Malahan lewat kegiatan tersebut, Gus Miftah berharap bisa menebar kebaikan dalam wujud toleransi antar umat beragama.


Gus Miftah diundang isi ceramah di kawasan Candi Prambanan (Twitter/@GlHindu)

"Saya ingin mengembalikan semangat Bhinneka Tunggal Ika. Sudah saatnya kita bersatu, menyambung silaturahmi dan menjaga keutuhan bangsa," kata Gus Miftah.

Dari kegiatan yang sama juga, Gus Miftah ingin menanamkan pemahaman bahwa perbedaan keyakinan bukan alasan untuk saling bertentangan satu sama lain.

"Keragaman bukan sekedar perbedaan bentuk, warna dan asal-usul. Ia adalah pantulan dari satu dharma yang sama, di jalan kebangsaan. Kita diajarkan untuk tidak saling menabrak, melainkan saling menjaga," papar Gus Miftah.

Prambanan Bersholawat sendiri adalah sebuah kegiatan yang diinisiasi oleh salah satu komunitas motor.

Di luar kegiatan dakwah, akan ada juga sesi kontes modifikasi motor dalam rangkaian acara.

Selain diundang sebagai pengisi acara, Gus Miftah juga mengemban tugas untuk mengarahkan panitia acara agar tidak melewati batasan selama berkegiatan di sana.

"Saya sebagai pengisi acara sekaligus pengarah teman-teman panitia dari anak-anak motor CB, yang kebetulan percaya sama saya," terang Gus Miftah.

Untuk meredam kegaduhan, Gus Miftah rencananya bakal menggelar jumpa pers bersama tokoh ulama lintas agama sebelum Prambanan Bersholawat digelar.

Sebelum viral lagi, Gus Miftah pernah mendapat kritik tajam gara-gara perbuatan yang dianggap tidak terpuji dalam salah satu kegiatan dakwahnya.

Dengan dalih bercanda, Gus Miftah mengolok-olok salah satu pedagang es teh keliling yang ingin menjajal peruntungan menjajakan dagangannya di acara tersebut.

Sebenarnya, Gus Miftah sudah berusaha memberikan klarifikasi atas tindakan yang publik anggap sebagai penghinaan terhadap pekerjaan seseorang.

Gus Miftah mengaku memang terbawa emosi karena di beberapa kegiatan, penyampaian dakwahnya pernah dipotong oleh pedagang es teh keliling dan dirasa cukup mengganggu.

Sayang, kemunculan video Gus Miftah mengolok-olok pedagang es teh dibarengi dengan timbulnya cerita-cerita lain yang membuat publik semakin geram.

Gus Miftah sempat kedapatan membuat lelucon bernada pelecehan ke seniman senior Yati Pesek, yang pernah hadir di salah satu kegiatan dakwahnya.

Imbas dari kegaduhan saat itu, Gus Miftah sampai mengumumkan pengunduran diri dari jabatannya sebagai salah satu Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto.

Sumber: suara
Foto: MIftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah (X)

Komentar