Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan apresiasinya terhadap kaum buruh yang tak meninggalkan selama berjuang bertarung di kontestasi Pilpres. Padahal Prabowo sudah 4 kali kalah dan akhirnya untuk yang ke 5 kali baru berhasil menang.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam sambutannya di hadapan massa buruh dalam acara perayaan Hari Buruh Internasional di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2025).
"Saudara-saudara sekalian, sekali lagi, saya terima kasih saya diundang hari ini dan terutama saya mau ucapkan terimakasih 5 kali saya maju pemilihan presiden, 4 kali kalah. Gila, gue kalah lo ketawa lagi," kata Prabowo.
"Tapi, walaupun saya 4 kali kalah buruh selalu mendukung saya terima kasih," sambungnya.
Barulah kata dia, bisa meraih kemenangan dipertarungan yang kelima kalinya dalam Pilpres. Hal itu menurutnya juga karena buruh tak meninggalkannya dalam berjuang.
"Dan, dan, karena itu, Saudara tidak pernah tinggalkan. Saya 4 kali saya kalah, yang kelima kita menang, Saudara-saudara sekalian," katanya.
Lebih lanjut, karena adanya hal itu Prabowo langsung merasa menjadi Prssidennya kaum buruh, petani, nelayan dan rakyat miskin.
"Jadi saya ingin sampaikan disini saya merasa menjadi presidennya buruh, petani, nelayan, orang yang susah," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasteyo Hadi mengeklaim, bahwa pemerintah siap menindaklanjuti apa yang menjadi tuntutan para buruh. Setidaknya ada 6 tuntutan buruh yang disampaikan dalam rangka peringatan Hari Buruh Internasional alias May Day 2025 di Lawasan Monas, Jakarta.
Juru Bicara Presiden itu juga mengatakan, salah satu tuntutan yang intens dikebut oleh pemerintah adalah mitigasi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Saya kira begini, beberapa dari tuntutan sesungguhnya sedang kita kerjakan ya, salah satunya berkenaan dengan mitigasi PHK," kata Prasetyo Hadi saat ikut mendampingi Presiden Prabowo di acara May Day Fiesta di Lapangan Monas, Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan, pemerintah sedang intensif dalam beberapa minggu terakhir ini untuk merumuskan substansi apa yang sebaiknya masuk di dalam proses mitigasi PHK.
"Karena kami inginnya kompefrehensif. Kita tidak ingin bermain diujung menangani ketika sudah PHK, kita tidak," katanya.
Lebih lanjut, untuk itu, kata dia, beberapa tuntutan buruh sebenarnya beberapa sudah dikerjakan pemerintah.
"Nah maka disitu sebenarnya kalau bicara tuntutan beberapa sudah kita kerjakan. Tapi kalaupun ada di antara 6 tuntutan itu yg belum kita kerjakan oleh kita bersama-sama pasti akan ditindaklanjuti, pasti akan kita pelajari," pungkasnya.
Adapun enam tuntutan buru yang disampaikan oleh Presiden Partai Buruh Said Iqbal sebagai berikut:
- Hapus outsourching,
- Bentuk satgas PHK,
- Wujudkan upah layak,
- Lindungi buruh dengan pengesahan RUU ketenagakerjaan baru,
- Lindungi pekerja rumah tangga dan sahkan RUU PPRT, berantas korupsi dan
- Sahkan RUU Perampasan Aset.
Buruh GEBRAK Tolak May Day Bareng Prabowo
Sebelumnya diberitakan, aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat alias GEBRAK blak-blakan menolak bergabung dengan acara May Day Fiesta di Lapangan Monas yang bakal dihadiri oleh Presiden Prabowo.
“Bagi kami tidak ada alasan untuk rakyat yang merasakan kebijakan buruk dan perlakuan represif dari negara yang selama ini melakukan penindasan,” beber Juru Bicara GEBRAK, Sunarno, di YLBHI, Jakarta Pusat, Senin (28/4/2025).
Sunarto pun membeberkan alasan aliansi GEBRAK ogah ikut serta dalam acara May Day di Monas. Mereka lebih memilh untuk menggelar aksi May Day di Depan Gedung DPR RI. .
“Ini adalah pilihan kami, karena memang menurut kami belum saatnya kami bisa aksi Mayday Fiesta dengan siapapun. Artinya kami akan tetap menyuarakan ini dengan cara turun ke jalan, karena kondisi yang dialami teman-teman buruh tadi masih dalam kondisi yang sangat buruk,” ucapnya.
Sunarno mengaku aksi buruh GEBRAK tidak khawatir nantinya akan bentrok dengan buruh yang bakal hadir dalam agenda May Day Fiesta. Ia justru khawatir, aksinya bakal dibenturkan dengan aparat kepolisian maupun TNI.
“Kami yakin tidak akan terjadi benturan atau keos gitu ya, karena kami sama-sama buruh yang ingin memperjuangkan hak-hak buruh. Tapi kami justru khawatir kami akan berbenturan dengan pihak aparat ya, terutama polisi dan TNI,” jelasnya.
Sumber: suara
Foto: Presiden Prabowo Subianto dalam peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di kawasan Monas, Jakarta, Kamis 1 Mei 2025.
Artikel Terkait
Wonogiri Geger! Jasad Wanita Ditemukan Dicor, Diduga Korban Pembunuhan
Bela Roy Suryo, Rismon Sianipar, Rizal Fadillah & Dokter Tifa: Rakyat Bersatu Melawan Jokowi!
Viral Oknum Polisi di Ternate Ngamuk Bawa Sajam ke Sekolah SD, Anak-anak Ketakutan
Diam-diam Kejagung Sidik Dugaan Korupsi Sritex