Brian Yuliarto dan Abdul Mu’ti, Dua Kader Muhammadiyah Urusi Pendidikan di Pemerintahan Prabowo

- Kamis, 20 Februari 2025 | 08:55 WIB
Brian Yuliarto dan Abdul Mu’ti, Dua Kader Muhammadiyah Urusi Pendidikan di Pemerintahan Prabowo



Muhammadiyah menempatkan dua kadernya mengurusi pendidikan di Pemerintahan Prabowo Subianto. Brian Yuliarto menjadi Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek). Dia Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cibeunying Kaler Kota Bandung (2023-2027) dan Ketua Lembaga Kajian Kerja Sama Strategis Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat (2023-2027). Dosen ITB ini menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro.


Kader Muhamadiyah lainnya Abdul Mu’ti yang dikasih Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen). Saat ini pria kelahiran Kudus 2 September 1968 ini menjadi Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2022-2027.


Keduanya tidak hanya dikenal sebagai kader Muhammadiyah yang aktif, tetapi juga memiliki visi dan misi yang jelas dalam mengembangkan sistem pendidikan di Indonesia. Dengan latar belakang yang kuat dan pengalaman yang mumpuni, mereka dipandang sebagai harapan baru untuk merespon tantangan pendidikan di era modern ini.


Brian yang berpengalaman mengajar di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan jaringan internasional mampu mentransformasi pendidikan tinggi di Indonesia agar lebih relevan dengan kebutuhan zaman. Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, Brian berkomitmen untuk mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran. Ia percaya bahwa pendidikan tinggi harus mampu mengadaptasi perubahan dan mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan globalisasi serta revolusi industri 4.0. Dalam pandangannya, teknologi bukanlah lawan, melainkan alat yang dapat mempermudah dan memperkaya proses belajar mengajar.


Abdul Mu’ti memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan pendidikan dasar dan menengah di Indonesia berkualitas. Dengan fokus pada pendidikan yang inklusif dan merata, Abdul Mu’ti berupaya untuk mengurangi kesenjangan akses pendidikan di berbagai daerah, terutama di daerah terpencil. Ia menekankan pentingnya pendidikan karakter dan nilai-nilai moral bagi generasi muda, yang sejalan dengan filosofi Muhammadiyah tentang pembentukan insan yang berakhlak mulia.


Kedua menteri ini membawa semangat Muhammadiyah dalam menjalankan tugas mereka. Muhammadiyah sebagai organisasi yang berkomitmen pada pendidikan dan dakwah telah melahirkan banyak pemikir dan pelopor dalam bidang pendidikan. Melalui visi yang diusung oleh Brian Yuliarto dan Abdul Mu’ti, mereka berusaha untuk mewujudkan cita-cita Muhammadiyah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.


Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh pemerintah saat ini adalah kesenjangan pendidikan yang masih terlihat di berbagai daerah. Di kota-kota besar, akses terhadap pendidikan berkualitas bisa dibilang cukup baik, namun di wilayah pedesaan dan daerah terpencil, kondisi tersebut masih jauh dari harapan. Abdul Mu’ti memahami betul dilema ini dan berkomitmen untuk melakukan berbagai inovasi guna mengatasi masalah tersebut. Program-program yang melibatkan masyarakat dan guru setempat menjadi salah satu strategi yang diandalkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah terpencil.


Halaman:

Komentar