Setiap orang punya titik awal yang berbeda dalam berkarir. Tapi di Nestlé Indonesia, perjalanan itu ternyata jauh lebih dalam. Bukan cuma soal pengembangan diri, tapi juga tentang tanggung jawab dan dampak yang benar-benar terasa bagi banyak orang.
Nuansa itu bisa kita tangkap dari cerita para peserta program Nestlé Management Trainee (NMT). Ambil contoh Ananda Muhammad Rayhan dan Sarah Malemta. Lewat program ini, mereka menemukan makna baru dari sebuah peran profesional sesuatu yang mungkin tak terduga di awal.
Belajar dari Lini Produksi: Ketika Pekerjaan Tak Lagi Hanya Pencapaian Pribadi
Awalnya, bagi Rayhan, sukses itu ya pencapaian pribadi. Kerja bagus, lalu membanggakan keluarga. Sederhana. Namun pemahaman itu mulai bergeser saat ia menjalani rotasi di pabrik. Di sana, interaksinya dengan rekan-rekan di lini produksi membuka matanya.
Percakapan singkat dengan seorang rekan, Mas Dudi, misalnya, begitu membekas. Saat menyerahkan tugas, Dudi hanya bilang, ”Mas, kami di line titip yaa…”
Kalimat sederhana itu ternyata punya berat. Ia menyadari, setiap keputusan yang ia ambil nanti bahkan di fungsi marketing langsung berdampak pada mereka yang bekerja di sepanjang rantai. Pikirannya meluas.
Kini, pekerjaan bukan lagi soal target individu semata. Ia merasa punya tanggung jawab pada para pekerja pabrik, keluarga yang mereka nafkahi, dan tentu saja, jutaan konsumen di Indonesia yang memakai produk Nestlé setiap hari.
Artikel Terkait
Pertamina Pastikan Stok Gas 3 Kg di Sintang Aman Jelang Libur Akhir Tahun
Empat Pilar Astra Pacu Desa Bangkit, Capai Rp411 Miliar dari Ekspor
Mantan Pejabat Bekasi Mangkir dari Panggilan KPK, Kasus Ijon Proyek Bupati Terus Berlanjut
Lalu Lintas Melesat, 2,2 Juta Kendaraan Serbu Empat Ruas Tol Saat Nataru