Jalan Dr. Saharjo di Setiabudi, Jakarta Selatan, punya trotoar yang bikin pejalan kaki was-was. Masalahnya bukan cuma soal lebar atau keramaian. Ada sesuatu yang benar-benar menghalangi: gulungan kabel hitam yang menjuntai begitu rendah, melintang seenaknya di atas jalur orang berjalan kaki.
Sabtu pagi lalu, suasana di sana bisa disaksikan langsung. Sepanjang trotoar, kabel-kabel itu menggantung tak karuan. Cuma beberapa langkah dari halte non-BRT Masjid Jami Baiturrahman, ada satu bagian yang turun sangat dalam setinggi pinggang orang dewasa. Untuk lewat, mau tak mau harus menunduk. Atau, memilih geser ke pinggir trotoar yang nyaris menyentuh badan jalan karena terhalang tiang. Bahkan sebuah truk yang mau parkir di depan minimarket sempat kesulitan, tersangkut kabel yang terlalu rendah itu.
Kekacauannya makin jelas kalau diperhatikan lebih dekat. Kabel-kabel itu tak cuma semrawut, tapi juga terbuka. Lapisan pelindungnya mengelupas, memperlihatkan serat-serat fiber optik yang mencuat keluar. Beberapa tiang penyangganya miring. Ada yang kecil dan bengkok, seolah tak kuat lagi menahan beban yang terus bertambah.
Rizal, seorang tukang parkir berusia 55 tahun yang sehari-harinya berjaga di kawasan itu, mengaku sudah terbiasa dengan pemandangan ini.
Menurutnya, trotoar di sana sebenarnya baru saja selesai dibangun sekitar dua minggu lalu. Tapi kabel-kabel semrawut itu sudah ada jauh sebelumnya. Aktivitas pejalan kaki di situ cukup ramai, jadi masalah ini makin terasa mengganggu.
Bagi Rizal, ini bukan cuma soal keamanan, tapi juga merusak pemandangan.
Putus Ditabrak Truk, Cuma Dililit Rafia
Yang lebih parah lagi, kabel-kabel itu bukan cuma menggantung. Pernah juga putus. Basuki (60), warga sekitar, masih ingat betul kejadiannya.
Kabel yang terlalu rendah memang rawan tersangkut kendaraan tinggi seperti truk. Risikonya makin besar kalau hujan turun. “Ya kalau pas waktu putus itu kemarin hujan itu. Pas putusnya hujan, pas lagi hujan,” imbuhnya.
Artikel Terkait
Balap Liar Dini Hari di Kalimalang Berujung Maut
Kodim Mimika Genap 29 Tahun, Syukuran Sederhana Penuh Makna
Panggung Utama Tahun Baru 2026 Mulai Dibangun di Bundaran HI
Rajab, Momentum Membentuk Karakter Ibadah Sejak Dini